Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aksi Heroik 2 Petugas Damkar Selamatkan Nenek di Kebakaran Taman Kota
31 Maret 2018 15:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Dua petugas pemadam kebakaran terjebak di sebuah rumah yang dilahap api saat kebakaran di kawasan Taman Kota, Jakarta Barat, Kamis (29/3) malam. Tubuh keduanya mengalami luka bakar serius dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Luka bakar yang paling parah dialami oleh petugas bernama M Rivai Hadi. Tubuh pria yang akrab disapa Pai ini mengalami luka bakar saat menyelamatkan warga di dalam rumah tersebut, bersama rekannya Novi Rahman.
Hari ini kumparan (kumparan.com) mendatangi lokasi rumah tempat Pai dan Novi terjebak. Kami bertemu dengan Gianto, sopir pribadi yang bekerja di rumah tersebut, sebagai salah satu saksi mata peristiwa tersebut.
"Sekitar pukul 18.30 WIB api masih berada di seberang rumah ini, kemudian saya berteriak minta kunci mobil untuk geser mobil (majikan saya yang terparkir) dari dekat rumah itu," ujar Sugianto kepada kumparan di Taman Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (31/4).
"Suami majikan saya (Fifi) masih berada di rumahnya. Jadi saya lari ambil kunci memang di situ sudah panas banget," imbuh dia.
Saat banyak warga mulai panik menyelamatkan harta benda mereka dari jilatan api, lanjut Gianto, saat itulah Pai dan Novi masuk ke rumah majikannya untuk membujuk ibu dari majikannya, Ahpong (70), yang enggan meninggalkan rumah.
ADVERTISEMENT
"Petugas (Pai dan Novi) mencoba masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan Ahpong dan mencoba memberi jaketnya kepada beliau agar mau dievakuasi," ungkap Sugianto.
"Tapi kita enggak tahu apa yang terjadi di dalam. Petugas yang mengevakuasi juga ikut terbakar tanpa pakaian layaknya pemadam biasa," imbuh dia.
Sejumlah warga juga ada yang berteriak dari luar rumah membantu Pai dan Novi membujuk Ahpong, namun tak berhasil. Ia tetap tak mau dievakuasi dan meninggal dunia akibat kebakaran itu.
"Beliau (Ahpong) kan baru operasi karena sakit jadi pakai tongkat gitu. Dan juga kalau beliau diajak berkomunikasi enggak terlalu lancar karena sudah tua," papar Sugianto.
"Setelah itu petugas (Pai dan Novi) dibawa keluar rumah oleh petugas lainnya dan dimasukkan ke mobil ambulance untuk perawatan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata tak hanya Ahpong yang berada di dalam rumah itu. Sugianto mengatakan, adik majikannya, Jakman (47), yang juga merupakan anak Ahpong pun ikut terjebak di rumah itu.
"Adik Bu Fifi, Jakman, juga jadi korban. Beliau sempat keluar dari rumah tapi karena ibunya masih terjebak, dia masuk kembali ke dalam dan akhirnya dia juga ikut jadi korban (meninggal)," papar Sugianto sambil menangis.
Sugianto tak bisa menyembunyikan raut duka di wajahnya. Selama tujuh tahun bekerja bersama kelurga Fifi, di mata Sugianyo kedua korban adalah sosok yang rendah hati. Sugianto sangat berterima kasih kepada Pai dan Novi atas perjuangan mereka menyelematkan Ahpong dan Jakman, meski tuhan berkehendak lain.
"Mereka (korban) itu baik, dari kecil anak-anaknya saya antar dan jemput sekolah dan kuliah, jadi sudah dekat banget. Saya ucapkan makasih banyak sama kedua petugas semoga mereka lekas sembuh," ucap Sugianto.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rumah kontrakan Sugianto yang berada di RT 16 RW 05 di kawasan tersebut, ikut hangus terbakar. "Rumah kontrakan saya juga terbakar, saya benar-benar kehilangan atas kejadian ini," tutupnya.