Aksi Jahil Bocah Jadi Pocong Palsu di Depok Terinspirasi Instagram

25 Oktober 2018 19:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pocong palsu dihukum tidur di kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok. (Foto: Dok.  Warga Kampung Bojong Liyo)
zoom-in-whitePerbesar
Pocong palsu dihukum tidur di kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok. (Foto: Dok. Warga Kampung Bojong Liyo)
ADVERTISEMENT
Sekelompok anak-anak dihukum tidur di kuburan di Kampung Bojong Lio, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/10). Alasannya keenam remaja yang masih duduk di bangku SMP tersebut berbuat iseng dengan menyamar sebagai pocong.
ADVERTISEMENT
"Ya mereka kita suruh tiduran di samping kuburan itu. Yang tiduran dua orang yang jadi pocong, teman-temannya duduk di sebelahnya sambil ngeliatin," kata Warga Bojong Lio, Nanang, saat ditemui kumparan di lokasi, Kamis (25/10).
Nanang mengatakan, anak-anak tersebut merupakan warga kelurahan lain, yakni Sukamaju yang berlokasi tidak terlalu jauh dengan Bojong Lio, Sukmajaya. Saat ditanyakan oleh warga, keenam bocah tersebut mengaku hanya berbuat iseng.
"Tetap ada (warga) yang dampingi. 20 Menit apa setengah jam lah itu di sana (kuburan). Dihukum itu kan sambil nunggu orang tuanya pada jemput. Kebetulan mereka (anak-anak) dari kelurahan sebelah, Sukamaju," tutur Nanang.
Kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok, lokasi pocong palsu dihukum. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok, lokasi pocong palsu dihukum. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
kumparan lalu menemui Ketua RT 05/28 Kelurahan Sukamaju, Depok, yang bernama Arsyad. Lelaki berusia 60 tahun itu membenarkan bahwa anak-anak tersebut tinggal di lingkungannya.
ADVERTISEMENT
"Oh itu (pocong), iya anak-anak di sini. Sudah selesai itu mah, sudah seminggu yang lalu kejadiannya," kata Arsyad di kediamannya.
Arsyad mengatakan, anak-anak tersebut tidak ada tujuan apa pun selain berbuat iseng belaka. Perbuatan iseng tersebut, kata Arsyad, terinspirasi dari konten Instagram.
"Katanya mereka, niru-niru dari Instagram. Saya juga enggak tahu yang mana," ujarnya.
Salah seorang warga RT 05/28 yang enggan disebutkan namanya mengatakan, anak-anak tersebut mencoba meniru konten Instagram dari akun Bang Ijal TV.
Kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok, lokasi pocong palsu dihukum. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuburan di Kampung Bojong Liyo, Sukmajaya, Depok, lokasi pocong palsu dihukum. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
"Itu niru-niru yang kayak Bang Ijal TV. Jadi dua orang pocong-pocongan, (lalu) ada yang kaget, baru teman-temannya yang lain muncul sambil teriak. Ya namanya anak-anak," kata dia.
"Cuman anak-anak kan belum tahu dampaknya gimana," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Arsyad menambahkan, saat kejadian, dirinya menerima aduan bahwa ada anak-anak dari warganya yang dihukum karena menyamar menjadi pocong.
"Lapor ke saya, anak-anaknya ada yang iseng jadi pocong-pocongan. Akhirnya orang tuanya pada jemput ke sana. Besoknya Pak Kapolsek juga ngecek ke lokasi," kata Arsyad.
Ia juga mengungkapkan, anak-anak tersebut menyamar menjadi pocong dengan menggunakan mukena dan kain berwarna putih.
"Itu pakai punya neneknya, terus ada juga yang pakai kain yang kaya di bendera, warnanya putih, habis itu dibentuk lah kaya pocong-pocongan," tutur Arsyad.
Arsyad mengatakan, orang tua maupun warga lainnya tidak ada yang mengetahui perbuatan iseng anak-anak tersebut. Selain itu, anak-anak itu juga sudah biasa bermain di sekitar Lapangan Gelora Bojong Lio, Sukmajaya.
ADVERTISEMENT
"Enggak tahu, itu neneknya yang mukenanya dipinjam juga bingung kok mukenanya hilang," ucapnya sambil tertawa.
"Mereka itu sekitar habis Isya pergi main ke sana (Lapangan Gelora Bojong Lio). Kita enggak ada yang tahu kalau jadi (pocong), karena sehari-hari juga biasa main ke sana, main bola. Kan dekat itu dari sini" imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Warga Kampung Bojong Lio, Kurniawan. Ia mengaku mengenali anak-anak tersebut.
"Kalau saya tahu, kenal, sering juga mereka main ke sini," kata Wawan.