Aksi Jokowi Nge-vlog Berdesakan dengan Pendamping PKH di Istana

13 Desember 2018 15:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi arahan ke SDM program Keluarga Harapan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi arahan ke SDM program Keluarga Harapan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dari seluruh penjuru Tanah Air berkumpul di Istana Kepresidenan Jakarta. Mereka merupakan peserta Jambore Sumber Daya PKH 2018 yang diselenggarakan Kementerian Sosial.
ADVERTISEMENT
Usai mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi, mereka berkesempatan untuk foto bersama Presiden Jokowi. Tidak hanya itu, mereka juga diajak Jokowi untuk ngevlog.
Vlog yang dibuat Jokowi itu lantas diunggah ke akun Instagram @jokowi, pada Kamis (13/12). Keceriaan dan tawa terlihat di wajah para pendamping PKH.
"Pagi hari ini saya bersama dengan 600 pendamping PKH dari seluruh Tanah Air," kata Jokowi dalam vlognya.
"Dipundak merekalah, penurunan kemiskinan akan kita lakukan dengan baik," tambahnya.
Jokowi selanjutnya menanyakan daerah asal para pendamping PKH. Mereka kemudian secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut.
"Dari NTT, Kota Kupang," seru salah satu pendamping PKH.
"Dari Demak, Pak," sahut lainnya.
Jokowi saat pengarahan, menargetkan pada 2020 seluruh keluarga miskin menerima PKH. "Kalau sudah mapan, di 2020 saya ingin agar yang masuk dalam kotak keluarga miskin, 15,6 juta, semuanya harus dapat PKH," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Jokowi memberi arahan ke SDM program Keluarga Harapan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi arahan ke SDM program Keluarga Harapan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Saat ini, keluarga penerima PKH tercatat ada 10 juta KK. PKH yang berada di bawah Kementerian Sosial ini merupakan upaya pemerintah untuk mengentaskan 9,8 persen penduduk Indonesia yang tercatat masih masuk kategori miskin.
ADVERTISEMENT
"Di 2014 kemiskinan masih 11,2 persen, kemudian berjalan, tahun ini 9,8 persen. Untuk menurunkan angka kemiskinan satu digit ini butuh tenaga ekstra. Sehingga muncul yang namanya PKH," ujarnya.
Meski demikian, Jokowi menegaskan agar para pendamping memberikan pemahaman kepada penerima agar tak tergantung pada PKH. Ia meminta agar setiap tahun dilakukan pemutakhiran data penerima PKH.
"Kalau sudah lulus (dari kemiskinan), keluarkan yang lulus, jangan senang menikmati ini. Saya ingin bapak/ibu/saudara sekalian mengajari masyarakat agar tidak ketergantungan, ini sifatnya sementara agar mereka masuk ke level yang lebih tinggi," tegas Jokowi.