Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Aksi Kamisan Bali ke-31 digelar di Patung Catur Muka, Kota Denpasar, Bali, Kamis (20/2). Aksi Kamisan kali ini mengkritik kebijakan efisiensi anggaran dana APBD/APBN dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Salah satu orator mengungkit soal kemiskinan. "Lingkaran setan kemiskinan struktural terus berputar enggak ada ujungnya," katanya.
Dia berharap pemerintahan Prabowo-Gibran mengikuti contoh Vietnam yang memangkas pos kementerian dari 30 menjadi 22 apabila melakukan efisensi.
Menurutnya, hal ini lebih masuk akal disaat ekonomi global tengah bergejolak.
"Efisiensi di Vietnam itu memangkas menteri, kita malah pos menterinya gemuk," sambungnya.
Sementara itu, Humas Aksi Kamisan Bali, Tomy Priatna Wiria, berharap pemerintah segera mengevaluasi kebijakan efisiensi dan program MBG. Kajian ini untuk menganalisis ada atau tidak manfaat diterima masyarakat.
"Apakah itu berdampak signifikan atau tidak?" katanya.
Para peserta aksi juga terpantau membawa sejumlah spanduk dan poster, salah satunya "Ubur-ubur ikan lele, pendidikan dan kesehatan harus jadi prioritas utama lee".