Aksi Koboi Perwira TNI di Tol Jagorawi: Jika Dibiarkan, Jadi Hukum Rimba

20 September 2022 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Publik dikejutkan dengan aksi koboi seorang oknum perwira TNI yang berdinas di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Tol Jagorawi kepada pengendara mobil.
ADVERTISEMENT
Oknum berinisial Kapten CPM RS itu menodongkan senjata api ke pengendara Avanza di Tol Jagorawi arah Bogor ke Jakarta dan videonya viral.
Sosiolog UGM Dr Arie Sujito berpendapat, gaya Django atau koboi yang mereproduksi simbol kekerasan itu menandakan kemerosotan sebuah institusi.
"Kalau gaya-gaya Django kaya gitu di jalan itu bukan yang menjadi contoh masyarakat baik. Tapi justru mengalami kemerosotan," kata Arie ditemui di sela-sela peluncuran Kegiatan Komunitas Belajar dan Berdaya (Kibar) UGM di tepi Kali Code, Sinduadi, Kabupaten Sleman, Selasa (20/9).
"Merosotnya legitimasi bahwa institusi hukum mestinya bisa melindungi. Orang (justru) bisa bertindak seenaknya gitu," lanjut Wakil Rektor UGM ini.
Menurut Arie, jika aksi Django dibiarkan, maka ke depan akan muncul hukum rimba. Masyarakat akan lebih banyak lagi kena teror serupa.
ADVERTISEMENT
"Bagaimanapun juga kalau hal kaya gini dibiarkan seperti hukum rimba dan orang menjadi saya sebut sebagai teror mental," jelasnya.
"Jadi saya usul negara harus melakukan disiplinisasi tindakan-tindakan yang mereproduksi kekerasan itu. Supaya masyarakat tidak ditebarkan teror ketakutan," ucap dia.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan kenyamanan, keamanan, serta kesejahteraan.
"Kalau ini tidak bisa dilakukan saya yakin legitimasinya akan merosot. Apa pun itu, harus ada sejak awal, ini kan institusi keamanan juga mengalami kemerosotan reputasi maka mari kita benahi," pungkasnya.

Viral di Medsos dan Pernyataan Kemenhan

Sebelumnya dalam video di media sosial memperlihatkan pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas berwarna merah dan Avanza terlibat perselisihan di Jalan Tol Jagorawi arah Bogor ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam video tampak mobil Fortuner ingin menyalip Avanza dari sebelah kanan. Namun, mobil Avanza tak memberi jalan sehingga membuat mobil Fortuner tak dapat menyalip dan terhalang pembatas jalan di sebelah kanan.
Mobil Fortuner tersebut kemudian berpindah jalur ke arah kiri. Bukannya langsung mendahului, pengemudi Fortuner itu mendekati mobil Avanza sambil mengeluarkan senjata api mirip pistol. Pengemudi Fortuner itu lalu mengarahkan pistol tersebut ke arah pengemudi mobil Avanza.
Tampak setelah beberapa saat menodongkan pistol, akhirnya mobil Avanza melambatkan lajunya hingga akhirnya mobil Fortuner menyalip dan meninggalkan lokasi.
Juru bicara Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan permintaan maaf atas perbuatan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh salah seorang personel Kemhan.
”Kementerian Pertahanan tentu memohon maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa tidak nyaman dan merasa tindakan personel Kementerian Pertahanan itu tidak patut dan tidak layak. Oleh sebab itu dengan terbuka kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat,” ujar Dahnil.
ADVERTISEMENT
****
Ikuti program Master Class Batch 3, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI.