Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Indonesia kedatangan pesawat tempur Rafale dan pesawat angkut A400M milik angkatan udara Prancis. Kedua jenis pesawat ini memang akan bergabung di jajaran TNI AU sebagai pembaruan alutsista RI.
ADVERTISEMENT
Ada 2 Rafale dan satu A400M yang mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tak hanya singgah, mereka juga sempat terbang di langit Indonesia dan beraksi. Salah satu aksinya, yakni melakukan pengisian bahan bakar di udara.
Tak hanya itu, Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putro sepat menjajal langsung manuver Rafale di backseat pesawat.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra menegaskan upaya untuk terus memperkuat sistem pertahanan negara kini menjadi kebutuhan yang mendesak. Hal itu terjadi tak lain karena terus berkembangnya situasi yang mengancam keamanan dan keutuhan suatu negara.
Karena itu, Menhan Prabowo Subianto berulang kali terus berupaya memperkuat sistem pertahanan dari seluruh lini untuk mengantisipasi potensi yang mungkin muncul dan mengancam keamanan negara.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Herindra saat kegiatan VVIP Joyflight di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (12/9). Dalam acara itu, ditampilkan aksi dari pesawat tempur Rafale dan pesawat angkut A-400M milik Angkatan Udara Prancis (French Air and Space Force/FASF).
“Mengingat situasi yang berkembang saat ini, kita harus memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Inilah mengapa Menhan selalu mencari solusi bagaimana memperkuat pertahanan kita,” ujar Herindra melalui keterangan tertulis, Rabu (14/9).
Kedatangan pesawat milik FASF tersebut merupakan bagian dari kegiatan kerja sama antara TNI Angkatan Udara dengan FASF yang bertajuk Misi Pegase 2022.
Kehadiran dua jenis pesawat itu di Indonesia menjadi menarik mengingat pesawat tersebut sebentar lagi menjadi milik Indonesia sebagai hasil dari diplomasi pertahanan yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk memperkokoh kekuatan TNI AU. Total ada 36 unit jet Rafale buatan Prancis yang diboyong Indonesia untuk memperkuat pertahanan udaranya.
Herindra yang pada kesempatan tersebut mewakili Prabowo, menyatakan bahwa penguatan sistem pertahanan tak hanya dilakukan untuk mengantisipasi potensi ancaman yang datang dari dalam.
ADVERTISEMENT
Tambahan alutsista tersebut kata Herindra, juga disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman yang datang dari luar negeri. Sehingga memperkuat sistem pertahanan adalah solusi yang harus ditempuh untuk memastikan negara aman dari ancaman tersebut.
”Kita sebagai negara besar harus memperkuat pertahanan kita. Apa yang terjadi di dunia, khususnya konflik Rusia dan Ukraina, membuktikan bahwa ancaman itu ada. Sektor pertahanan pun otomatis harus dikuatkan," kata Herindra.
Sebelumnya, Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Andyawan Martono Putro pun telah mengikuti terbang backseat dengan mengendarai pesawat Rafale bersama FASF di Lanud Halim Perdanakusuma.
Terkait pembelian Rafale, pada Februari 2022, Prabowo telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur Rafale pada Februari lalu saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Kantor Kemenhan, Jakarta.
Adapun Prabowo pada November 2021 telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk dua pesawat Airbus A400M di Dubai Airshow 2021, Uni Emirat Arab (UAE), yang mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap. Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi aset nasional dalam membantu misi kemanusiaan dan tanggap darurat bencana.