Aksi Teatrikal 'Jokowi Digantung' Digelar di Depan Istana Yogya

27 Agustus 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
Aksi teatrikal massa aksi Jogja Memanggil di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung  Yogya, Selasa (27/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi teatrikal massa aksi Jogja Memanggil di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Yogya, Selasa (27/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi teatrikal mewarnai 'Jogja Memanggil' di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung, Selasa (27/8).
ADVERTISEMENT
Aksi teatrikal pertama dimulai dengan sebuah boneka Jokowi digantung oleh demonstran.
"Gantung Jokowi, gantung Jokowi," teriak massa aksi.
Aksi teatrikal ini sebagai bentuk kekecewaan massa aksi kepada Jokowi. Di akhir pemerintahannya Jokowi dinilai terus-terusan membabat demokrasi.
Aksi teatrikal massa aksi Jogja Memanggil di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Yogya, Selasa (27/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Selanjutnya, demonstran bertopeng memerankan Prabowo Subianto. Dalam aksi itu diperagakan Prabowo dipenggal menggunakan guillotine atau alat pancung.
"Prabowo akan dilantik dan jelas akan melanjutkan parade penindasan kepada rakyat,"" katanya.
"Adili ganyang Prabowo di sini," ujar massa aksi.
Aksi teatrikal massa aksi Jogja Memanggil di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Yogya, Selasa (27/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, Reformatik perwakilan Jogja Memanggil menjelaskan Jokowi tak layak untuk menjabat hingga akhir periode.
"Itu tuntutan yang juga muncul di banyak kota dan daerah," kata Reformatik.
Dia mengatakan dengan berbagai hal yang dilakukan Jokowi, massa memberikan penilaian buruk pada Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Menandakan bagaimana kita melihat raport yang buruk dari Jokowi. Dia tidak layak melanjutkan kepemimpinannya sampai akhir periode" bebernya.
Aksi teatrikal massa aksi Jogja Memanggil di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Yogya, Selasa (27/8/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lanjutnya selain pada rezim ini, massa aksi menilai rezim selanjutnya setelah Jokowi juga perlu diwaspadai.
"Maupun nanti penerus di era Prabowo-Gibran masih akan menghadapi ancaman yang sama," bebernya.