Aksi Unik Wisudawan UGM Naik Kuda Keliling Kampus: Saya Enggak Punya Rubicon

10 Mei 2023 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wisudawan program pascasarjana UGM Endra Harsaya (60) atau Hendro Plered naik kuda keliling Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Rabu (10/5). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wisudawan program pascasarjana UGM Endra Harsaya (60) atau Hendro Plered naik kuda keliling Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Rabu (10/5). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang wisudawan program pascasarjana, Endra Harsaya (60) atau Hendro Plered, naik kuda keliling Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Rabu (10/5).
ADVERTISEMENT
Hendro yang merupakan seniman ini resmi menyandang gelar MBA setelah menamatkan Magister Manajemen FEB UGM dengan konsentrasi Strategic Marketing.
"Ya saya naik kuda karena kuda itu merakyat dan saya enggak punya Rubicon kaya orang-orang kaya," kata Hendro ditemui di sela-sela naik kuda.
Hendro mengaku sudah punya janji atau nazar. Sebagai anak desa, di Pleret, Kabupaten Bantul dia ingin naik kuda setelah wisuda S2. Selain itu, ia menilai kuda yang ditungganginya sarat makna.
"Jadi saya naik kuda yang perkasa dan ini lebih klasik, lebih vintage kuda itu. Dan warnanya putih kenapa karena lulusan UGM itu harus berjiwa putih berjiwa suci. Dan harus mempunyai diawali dengan perjuangan yang suci yang putih itu aja bagi saya," katanya.
ADVERTISEMENT
Hendro bersyukur bisa lulus S2 tepat waktu. Meski dia mengakui tak mampu meraih cumlaude. "Waktu tepat saya. Nilai saja yang nggak tepat, IP yang nggak tepat. IP nggak ada 3,5 sekitar 3,3 atau 3,4," ujarnya.
Jurusan yang dia ambil ini tak linear dari S1-nya. Saat S1, Hendro mengambil jurusan Teater di Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Yogyakarta. "Makanya tidak bisa jadi dosen," jelasnya.
Alasan Hendro mengambil jurusan bisnis karena dia menyadari 9 dari 10 pintu rejeki menurut Rasul adalah berdagang. Saat ini, selain seniman, dia juga berdagang.
"Karena sudah berjalan mengelola beberapa radio dan agen herbal Jateng DIY. Alhamdulillah saya hanya meningkatkan, kita coba konversikan dengan digital marketing itu gimana," katanya.
ADVERTISEMENT
"Dan saya mengajak masyarakat para pelaku bisnis, bakul-bakul di pasar atau siapa pun mau tidak mau bersinergi dengan marketing yang modern itu gimana. Baik melalui marketplace atau melalui apa pun kita harus belajar kalau perlu sama anak-anak kita cucu-cucu kita bagaimana mengelola gadget bagaimana menggunakan teknologi internet itu," tegasnya.
Dia juga berpesan kepada anak muda agar mengutamakan kejujuran ketika membangun usaha. "Kamu boleh kaya, boleh untung secepatnya tetapi kalau tidak jujur akan hancur secepatnya," ujarnya.
Setelah tamat S2, Hendro pun mengaku akan melanjutkan doktoral tapi belum tahu kira-kira kampus mana yang dituju. "Nggak di UGM (lagi), UGM agak angel," jelasnya.
Kuda putih ini tak akan ditunggangi Hendro hingga Pleret demi kesehatan kuda. Kuda akan dibawa oleh kusir hingga ke Pleret.
ADVERTISEMENT