Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sejumlah oknum melakukan aksi tidak terpuji dengan melakukan aksi vandalisme dengan mencoret beberapa kendaraan roda empat dalam peringatan hari buruh yang dihelat di Kota Bandung, Rabu (1/5).
ADVERTISEMENT
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar Roy Jinto mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya tindakan tersebut bertepatan dengan momen perayaan hari buruh.
Roy menyebut bahwa siapa saja terbuka bila ingin menyuarakan aspirasi terkait hari buruh. Namun, kata dia, dengan catatan tidak ada kepentingan politik apapun karena aksi yang dilakukan murni mengenai tuntutan perbaikan kualitas hidup buruh.
"Karena aksi buruh, aksi may day dan SPSI murni tuntutan mengenai hak-hak buruh. Ketika ada masyarakat yang ingin menyuarakan mengenai May Day kita sangat terbuka tapi dengan satu catatan tidak ada kepentingan politik dan kepentingan lain," kata dia.
Roy menduga aksi vandalisme tersebut dilakukan untuk memancing amarah massa buruh sehingga menyebabkan kaos yang ujungnya digiring ke isu mengenai pemilihan presiden. Dia pun mengapresiasi rekan-rekannya yang tidak terpancing.
ADVERTISEMENT
Roy menambahkan, pihaknya sudah melaporkan terkait tindakan tersebut ke pihak kepolisian dan sudah ditangkap sepuluh orang pelaku. Adapun pelaku lainnya akan menyusul karena pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa foto para pelaku.
"Indikasinya, mereka ingin memancing atau mencoba supaya ini menjadi chaos sehingga akan digoreng menjadi isu pilpres. Ini kita sangat disayangkan sekali. Untung teman-teman buruh tidak terpancing dengan hal-hal seperti itu," ujar dia.
Roy menegaskan, pelaku yang melakukan aksi tidak terpuji bukanlah berasal dari serikat buruh manapun. Sebab, buruh yang tergabung dalam serikat berkumpul di Monumen Perjuangan dan Gedung Sate.
Roy pun menduga pelaku melakukan aksinya ketika massa buruh di Monumen Perjuangan melakukan long march ke Gedung Sate. Ketika itu, kata dia, para pelaku mulai melakukan aksi pencoretan sejak di Jalan Cikapayang.
ADVERTISEMENT
"Oknum. Itu bukan buruh. Saya pastikan itu bukan buruh karena buruh itu jelas titiknya ada di sini (Gedung Sate) dan Monumen Perjuangan," ungkap dia.
"Tidak ada tulisan. Ada semacam simbol nazi, simbol dan goresan yang disengaja. Yang sudah terdata ada sepuluh mobil," terang dia.
Roy pun menegaskan, aksi kali ini murni tuntutan terkait isi perut tanpa ada embel-embel kepentingan pilpres. Bagi dia, pilpres hanya tinggal menunggu pengumuman oleh KPU dan siapapun yang terpilih akan menjadi Presiden RI.
"Isu buruh hari ini murni tuntutan isu perut tidak ada kaitan dengan pilpres karena pilpres kita jelas menunggu keputusan KPU siapapun yang menang menjadi Presiden Republik Indonesia," tandas dia.