Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Aksi Walk Out Terjadi di Parlemen Austria Saat Volodymyr Zelensky Berpidato
30 Maret 2023 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anggota parlemen dari partai ketiga terbesar di Austria, Freedom Party of Austria (FPO), melakukan aksi walk out dalam sidang majelis rendah pada Kamis (30/3).
ADVERTISEMENT
Aksi itu dilakukan pada saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang berpidato secara virtual, sebagai bentuk protes lantaran dianggap telah melanggar prinsip netralitas Austria.
Dikutip dari Reuters, melalui panggilan video, Zelensky menyampaikan terima kasih kepada Austria atas bantuan kemanusiaan dan bantuan di berbagai proyek —seperti menetralisir ranjau darat.
Namun tak lama pidato Zelensky berlangsung, para anggota parlemen FPO keluar dari ruang sidang dan meninggalkan plakat kecil di meja mereka.
Pada plakat itu tercantum logo partai FPO dan tulisan ‘ruang untuk netralitas’ dan ‘ruang untuk perdamaian’.
Lebih lanjut, beberapa hari sebelum sidang di majelis rendah digelar dalam sebuah pernyataan FPO telah memperingatkan bahwa mereka akan mengadakan beberapa bentuk protes terhadap pidato Zelensky, salah satu contohnya adalah walk out.
Dalam keterangan itu, FPO menyinggung soal pendiriannya yang teguh terhadap prinsip netral Austria —yang menurut mereka tidak dianut sepenuhnya oleh partai lain.
ADVERTISEMENT
“Sangat menyedihkan bahwa FPO adalah satu-satunya partai di parlemen yang menganggap serius netralitas kami yang abadi, dan dengan demikian juga membela perdamaian,” bunyi pernyataan Ketua FPO, Herbert Kickl, pada Selasa (28/3).
Tak seperti kebanyakan negara di Eropa lainnya, Austria menolak untuk memberi bantuan berupa senjata, sehubungan dengan prinsip netralitas yang dianut dalam menyikapi konflik Rusia-Ukraina.
Prinsip netralitas Austria mencegahnya dari keterlibatan militer dalam konflik tersebut. Meski mendukung Ukraina secara politis, tetapi Austria tidak dapat mengirimkan senjata kepada Ukraina dalam melawan serangan Rusia.