Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Aktivis 98 Peringati 19 Tahun Tragedi Trisakti
12 Mei 2017 19:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan aktivis 1998 berkumpul di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Mereka menggelar aksi menyalakan lilin untuk memperingati Tragedi Trisakti yang terjadi 19 tahun lalu pada hari ini, Jumat (12/5).
ADVERTISEMENT
Selain menyalakan lilin, aktivis yang tergabung dalam PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) memamerkan foto-foto dan pemberitaan terkait Tragedi Trisakti. Lagu-lagu perjuangan yang dilantunkan saat demontrasi hampir dua dekade silam juga kembali dinyanyikan.
Mereka juga memasang sejumlah nisan, bertuliskan sejumlah nama yang hingga kini tak diketahui keberadaannya. Mereka hilang dalam beberapa tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di Indonesia.
Roy Simanjuntak selaku panitia acara, menyebutkan kali ini mereka mengambil tema "Melawan Kebangkitan Orde Baru". Tema ini diambil karena para aktivis mereka merasa ada pola-pola yang dipakai rezim Soeharto untuk mengadu domba kembali dipakai saat ini.
"Isu SARA kami lihat bangkit. Ini cara-cara orba. Jangan-jangan mereka mau bangkit, karena itu kami ingin lawan," kata Roy kepada kumparan (kumparan.com).
Mereka juga memutar sejumlah film-film dokumenter yang menampilkan perjuangan mahasiswa masa reformasi. Aksi teatrikal yang menggambarkan upaya bangkitnya orde baru, ikut dipertontonkan dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Saat itu TNI dan Polri menyerang mahasiswa yang sedang berorasi di kampus kawasan Jakarta Barat. Enam empat orang mahasiswa tewas dalam kejadian itu.