Aktivis AS Tewas Ditembak Pasukan Israel saat Protes di Tepi Barat

11 September 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aysenur Ezgi Eygi Foto: International Solidarity Movemen via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aysenur Ezgi Eygi Foto: International Solidarity Movemen via REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang wanita Amerika-Turki tewas tertembak saat melakukan protes di Tepi Barat pada Jumat (6/9) lalu. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan penembakan itu tak disengaja dan menyampaikan penyesalan mendalam.
ADVERTISEMENT
Wanita berusia 26 tahun itu bernama Ayşenur Ezgi Eygi. Pada Selasa (10/9), keluarga Eygi menyampaikan kekecewaannya karena belum menerima telepon belasungkawa dari pihak Gedung Putih maupun Joe Biden.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah buka suara. Mereka menuntut perombakan perilaku militer Israel di Tepi Barat dan mengecam penembakan itu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menghadiri upacara penyambutan sebelum pertemuan keamanan tahunan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik di Kementerian Pertahanan di Seoul pada 13 November 2023. Foto: JUNG YEON-JE / POOL / AFP
Jumat lalu, Eygi mengikuti aksi protes di Beita, sebuah desa dekat Nablus tempat warga Palestina berulang kali diserang oleh pemukim Yahudi sayap kanan. Ia merupakan relawan dari kelompok aktivis Gerakan Solidaritas Internasional (ISM).
Dikutip dari Reuters, pejabat Turki dan Palestina mengatakan bahwa Eygi tertembak di kepala.
Penyelidikan awal menemukan bahwa militer Israel kemungkinan besar melepaskan tembakan yang membunuhnya secara tidak disengaja.
ADVERTISEMENT
Presiden AS Joe Biden hanya berkomentar dengan mengatakan tembakan itu memantul dari tanah. Lalu seorang pejabat AS bilang keterangan itu merupakan kesimpulan dari penyelidikan Israel, yang hasilnya dipresentasikan kepada AS pada Selasa.
Keluarga Eygi menyebut penyelidikan awal Israel tidak layak dan menuntut penyelidikan yang lebih independen dari AS.
Pasangan Eygi, Hamid Ali, menanggapi komentar Biden dan mengatakan kematiannya bukanlah kecelakaan. Ia menuntut pertanggungjawaban pembunuhnya.
"Gedung Putih belum berbicara dengan kami. Selama empat hari, kami telah menunggu Presiden Biden mengangkat telepon dan melakukan hal yang benar," kata Ali, seperti dikutip dari Guardian.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengikuti sidang Komite Alokasi Senat untuk memeriksa permintaan tambahan keamanan nasional, di Capitol Hill di Washington, Amerika Serikat, Selasa (31/10/2023). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
Blinken dan Austin secara terpisah mengatakan Washington akan mendesak Israel membuat perubahan cara pasukannya beroperasi di Tepi Barat.
"Tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri protes. Tidak seorang pun harus mempertaruhkan nyawa mereka hanya karena mengekspresikan pandangan mereka dengan bebas," kata Blinken kepada wartawan di London.
ADVERTISEMENT
"Menurut penilaian kami, pasukan keamanan Israel perlu membuat beberapa perubahan mendasar dalam cara mereka beroperasi di Tepi Barat, termasuk perubahan pada aturan keterlibatan mereka.
"Sekarang kita memiliki warga negara Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak dapat diterima," kata Blinken.
Juru bicara pemerintah Israel menolak berkomentar atas pernyataan Blinken.