Aktivis Greta Thunberg Ditahan saat Protes Perluasan Tambang Batu Bara di Jerman

18 Januari 2023 3:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis iklim Greta Thunberg mengambil bagian dalam protes menentang perluasan tambang lignit terbuka Garzweiler utilitas RWE Jerman ke Luetzerath, di Keyenberg, Jerman, 14 Januari 2023. Foto: Christian Mang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis iklim Greta Thunberg mengambil bagian dalam protes menentang perluasan tambang lignit terbuka Garzweiler utilitas RWE Jerman ke Luetzerath, di Keyenberg, Jerman, 14 Januari 2023. Foto: Christian Mang/Reuters
ADVERTISEMENT
Kepolisian Jerman menahan aktivis lingkungan, Greta Thunberg, saat memprotes rencana perluasan tambang batu bara terbuka Garzweiler 2 di Desa Luetzenrath, Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Jerman, Selasa (18/1). Thunberg ditahan saat sedang duduk bersama pengunjuk rasa lainnya di situs tambang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Greta Thunberg adalah bagian dari kelompok aktivis yang menuju tepi tambang. Dia kemudian dihentikan dan dibawa bersama kelompoknya keluar dari area untuk dicek identitasnya," kata juru bicara kepolisian Aachen, dikutip dari Reuters, Rabu (18/1).
Aktivis iklim Greta Thunberg mengambil bagian dalam protes menentang perluasan tambang lignit terbuka Garzweiler utilitas RWE Jerman ke Luetzerath, di Keyenberg, Jerman, 14 Januari 2023. Foto: Christian Mang/Reuters
Thunberg dan kelompoknya tengah menentang penggusuran Desa Luetzerath untuk dijadikan tambang batu bara. Perempuan 20 tahun itu menyebut rencana ini sebagai salah satu "bom karbon" terbesar di Eropa.
Perusahaan multinasional RWE dan pemerintah Jerman sebelumnya telah sepakat akan menggusur Desa Luetzerath untuk memperluas situs tambang Garzweiler 2. Sebagai gantinya, RWE akan mempercepat transisi energi batu bara dan menyelamatkan lima desa lainnya yang awalnya akan ikut dihancurkan.
Rencana ini kemudian dikritisi oleh para aktivis lingkungan. Mereka menilai, pemerintah Jerman seharusnya bisa lebih fokus pada pengembangan energi terbarukan ketimbang harus terus menambang batu bara.
ADVERTISEMENT
Aktivis iklim Greta Thunberg berbicara pada pawai Fridays for Future selama KTT COP26, di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Jumat (5/11). Foto: Russell Cheyne/REUTERS
Selama menjalankan aksi protesnya, salah satu aktivis bahkan melompat ke dalam tambang. Thunberg juga sempat ikut aksi duduk di tepi tambang, namun ia kemudian ditangkap oleh tiga polisi yang saat itu berada tak jauh dari lokasi.
Meski demikian, kepolisian Aachen memastikan Thunberg dan kelompoknya akan segera dibebaskan.
"Tidak ada alasan untuk menahan mereka selama berhari-hari. Mungkin hanya berjam-jam atau mereka akan segera pergi," terang juru bicara kepolisian Aachen,
Sebelumnya, aktivis asal Swedia ini sempat berorasi di depan sekitar enam ribu pengunjuk rasa pada Sabtu (14/1) lalu. Ia menggambarkan pengembangan tambang itu sebagai pengkhianatan terhadap generasi sekarang dan masa depan.
"Jerman adalah salah satu pencemar terbesar di dunia dan perlu dimintai pertanggungjawaban," tegas Thunberg.
ADVERTISEMENT