Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Aktivis Mahasiswa Papua Temui Ganjar: Jateng-Papua Bersaudara
3 Oktober 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah aktivis mahasiswa kelompok Cipayung Papua bertemu dengan Ganjar Pranowo saat Gubernur Jawa Tengah tersebut melakukan kunjungan ke Jayapura, Minggu (3/10).
ADVERTISEMENT
Di hotel tempat Ganjar Pranowo menginap, para mahasiswa tersebut menyampaikan rasa persaudaraan antara Papua dan Jawa Tengah.
Para aktivis mahasiswa tersebut terdiri dari berbagai kelompok mahasiswa, di antaranya adalah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan BEM Universitas Cenderawasih.
Ganjar yang saat itu tengah sarapan, segera menemui para mahasiswa dan mengajak mereka ngopi bersama. Dalam pertemuan itu, terjadi obrolan santai yang berlangsung selama dua jam lebih.
"Kalian kuliah belum masuk kan? Terus aktivitas sehari-hari apa? Tidur sajakah? Pantas itu perutnya besar," canda Ganjar pada salah satu aktivis mahasiswa yang membuat tertawa.
Ketua GMNI Jayapura Ricky Bofra mengatakan, mereka sengaja menemui Ganjar untuk diskusi. Menurutnya Ganjar adalah salah satu pemimpin yang dekat dengan rakyat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya membangun Jateng, Ganjar dinilainya banyak menginspirasi para pemuda nusantara. "Ketika beliau datang ke sini, ini momentum bagi kami berjumpa dan sharing ide, masukan dan gagasan dari beliau pada kami untuk membangun Jayapura ini," jelasnya.
Ricky juga mengapresiasi ide-ide Ganjar termasuk membentuk desa kembar antara Jateng dan Papua. Ia berharap persaudaraan Jateng dan Papua terus berlanjut untuk Indonesia.
"Kami teman-teman di Jayapura dan bersama saudara kita di Jawa Tengah, kami tetap bersaudara, salam satu Indonesia," katanya.
Ketua PMII Jayapura Mahfud mengaku merupakan keturunan madura. Ia menyebut di Papua terdapat masyarakat dari berbagai wilayah dan penjuru negeri.
"Kami ini simbol miniatur NKRI, meskipun kami berbeda tapi perbedaan suku ras agama tidak membuat kami terpecah belah," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan masukan kepada para aktivis mahasiswa. Menurut Ganjar, aktivis yang biasa bicara politik juga harus masuk ke wilayah kreatif dan konkret dalam membantu masyarakat.
Ia menuturkan, di tengah pandemi ini, banyak hal yang bisa dilakukan para aktivis mahasiswa. Dari persoalan kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
Ganjar juga menyebut, aktivis mahasiswa harus aktif bergerak dan membantu meningkatkan ekonomi kreatif Papua yang memiliki potensi besar.
"Meski kecil, tapi apa yang dilakukan kawan-kawan ini mesti solutif. Tidak perlu hal besar, kecil tidak apa-apa yang penting bermanfaat. Bisa mengembangkan ekonomi kreatif di sini, peningkatan pariwisata dan lainnya," tegasnya.
Ganjar juga menawarkan program desa kembar antara Jateng dengan Papua. Ia berharap program itu bisa dikawal oleh para aktivis mahasiswa untuk bisa terus berjalan.
ADVERTISEMENT