Aktivitas Ibadah Umat Khonghucu di Tengah Wabah Corona Jakarta

22 Maret 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat Edaran Matakin untuk Umat Konghucu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat Edaran Matakin untuk Umat Konghucu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona di Indonesia memberikan dampak terhadap aktivitas ibadah umat Khonghucu. Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) mengimbau jemaat agar tidak pulang kampung (berziarah) untuk merayakan Hari Qingming. Anjuran itu dikeluarkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya perayaan hari besar, wabah corona juga memberikan dampak terhadap ibadah mingguan. Hal tersebut diungkapkan salah satu pengikut Khonghucu di Jakut, Tan Minggayani.
Ia melakukan ibadah secara mandiri di rumahnya di Kompleks Perumahannya, Sukapura, Jakut.
"Ngefek ke banyak hal buat saya, untuk umum peribadahan kan saat ini dilakukan di rumah masing-masing, di samping kebaktian tiap minggu," ujar Tan kepada kumparan, Minggu (22/3).
Umat Konghucu melakukan ibadah di rumah. Foto: Dok. Tan Minggayani
Untuk ibadahnya, tambah Tan, dilakukan secara mandiri. Tidak ada streaming. Hanya saja nantinya akan ada rohaniawan yang mengirim bahan renungan.
"Ibadah mingguan biasa, kalau besok Senin (23/3) malam kita ibadah bulan kecil, biasanya kita laksanakan di Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah untuk wilayah Jakarta," tambah Tan.
ADVERTISEMENT
"Bahkan untuk pelaksanaan ibadah besar leluhur, Qingming (ibadah kubur) kami dianjurkan untuk melakukan upacara sembahyang di rumah," jelas Tan.
Tan sedang sembahyang ke hadapan Nabi Kongzi . Foto: Dok. Tan Minggayani
Dalam agama Khonghucu, Tan menjelaskan, ada sejumlah ritual peribadatan. Pertama adalah doa pagi dan sore yang dilakukan di rumah pada pagi dan malam hari.
"Lalu ada sembahyang mingguan (ibadah bersama/ kebaktian) di klenteng, sembahyang bulanan setiap tanggal 1 dan 15 sesuai penanggalan Kongzi Li," tambah Tan.
Selain itu, ada upacara yang dipersembahkan Tian (Tuhan), alam, Nabi Kongzi, roh suci, dan kepada leluhur yang dilakukan dalam tiap tahun.