Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Aktivitas Warga Usai Bentrokan di Maluku Tenggara Masih Lumpuh
13 November 2022 18:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Situasi Desa Elat pasca bentrokan antar-kelompok warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku yang terjadi pada Sabtu (12/11) kemarin terpantau sepi. Warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Bentrokan tersebut melibatkan warga Desa Elat dan Bombai, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Di Desa Elat terlihat aktivitas perekonomian lumpuh karena pertokoan di Pasar Elat ditutup.
"Warga memilih tidak beraktivitas di luar rumah, toko-toko di Elat tutup," kata warga setempat, Aladin, kepada kumparan Minggu (13/11).
Ia juga menjelaskan, puing-puing bekas bentrokan masih terlihat di berserakan di sekitaran lokasi kejadian.
Ada sepeda motor yang sudah terbakar, mobil polisi yang rusak hingga barikade yang dibuat saat bentrokan.
Aparat juga masih berjaga di sekitar lokasi. Di perbatasan kedua desa dijaga ketat aparat keamanan dan akses keluar masuk antara kedua desa ditutup sementara.
"Situasi keamanan sudah dikendalikan aparat gabungan TNI/Polri, tadi sekitaran 200 personel gabungan juga sudah tiba," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Bantah Masjid Dibakar
Berdasarkan rilis resmi Polda Maluku, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kei Besar, H. Sulaiman Uar, membantah informasi masjid di Elat yang dibakar. Sulaiman dengan tegas menyebut kabar itu hoaks.
"Itu informasi provokator. Semua masjid di Elat sampai Wakol itu utuh, tidak terbakar. Itu hoaks," kata Sulaiman saat dihubungi pada Sabtu (12/11) malam.
Sulaiman menyebut, saat ini kondisi aman terkendali.
"Kondisi sementara aman terkendali," katanya.
Ia mengaku telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan.
"Kita sudah sampaikan imbauan agar kita banyak bersabar, kita jaga kampung saja, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang mengganggu," jelasnya.
"Kita berharap ini barang cepat bisa selesai, supaya kita bisa mencari nafkah untuk hidup, dan lain-lain," harapnya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Elat dan Bombai di Kecamatan Kei Besar ini terlibat bentrokan hingga mengakibatkan dua korban tewas, 34 korban luka-luka termasuk dua di antaranya personel Polri. Selain itu, rumah dan bangunan sekolah rusak dibakar.