Akun Twitter Said Didu Disuspend, Curiga karena Cuitan Mobil Listrik

16 Desember 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu
ADVERTISEMENT
Akun Twitter Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, @msad_didu, dibatasi pada Jumat (16/12) pagi. Apa penyebabnya?
ADVERTISEMENT
"Baru semalam ngetweetnya," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia menduga penyebab pembatasan akunnya dikarenakan cuitannya di media sosial terkait mobil dan motor listrik.
“Karena Twitter saya kan mengungkap data terus, membuka kebohongan kebijakan,” ucap Didu.
“Hanya menyatakan sesuatu yang tidak patut. Padahal dari dulu Twitter saya begitu aja, nggak pernah berubah,” lanjutnya.
Akun Twitter Said Didu, @msaid_didu, dibatasi
Tweet terakhirnya mengungkit soal subsidi pupuk, BBM, dan listrik yang dikurangi, sedangkan subsidi mobil listrik akan dihidupkan.
"Subsidi pupuk, BBM, listrik dikurangi tapi subsidi mobil listrik mau dihidupkan," kata dia.
“Yang kedua agak aneh, subsidi mobil listrik, pemilik tambang batu bara siapa, yang punya PLN siapa, yang punya pabrik siapa, yang pemilik kebijakan siapa,” lanjutnya kemudian.
Didu juga menyuarakan pertanyaan yang ditujukan pada pemerintah mengenai subsidi yang dianggapnya tidak adil bagi rakyat.
ADVERTISEMENT
“Bapak Presiden dan Menkeu yang terhormat, kenapa ada ide mobil listrik sementara mensubsidi pupuk BPJS, PLN, dll ini tidak adil bagi rakyat,” kata dia.
Ini bukan kali pertama akun media sosial Said Didu mengalami masalah. Beberapa waktu lalu, akun Twitternya juga pernah diretas.
“Dulu pernah dihack, diambil alih... Kalau ini disuspend,” jelasnya.
Karena peretasan media sosial sudah berulang kali dialami, Didu sudah menduga akan mengalami hal seperti ini.
“Saya menganggap suatu saat ini akan dilakukan begini... Karena tidak ada perubahan di Twitter saya,” ujarnya.
“Kalau memang Twitter ini, saya kayak Rocky Gerung [yang] nggak pakai lagi. Kalau di Twitter bisa diintervensi, orang tidak akan aman pakai Twitter,” tukasnya.