Akun YouTube PKS Dihack, User Name Jadi Tesla Inc

4 Januari 2023 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PKS. Foto: farzand01/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PKS. Foto: farzand01/shutterstock
ADVERTISEMENT
Akun YouTube PKS TV dihack oleh orang tak bertanggung jawab. Per hari ini pukul 10.41 kumparan melihat akun tersebut masih menjadi Tesla Inc. DPP PKS menyayangkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri mengatakan saat ini tim PKS TV sedang berupaya mengembalikan akun YouTube dengan subscriber 202 ribu tersebut.
"Kami bisa menginformasikan bahwa akun YouTube Resmi PKS TV telah dihack dan diambil alih oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Diubah nama akunnya menjadi Tesla Inc. dan mengunggah video tentang Elon Musk dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia kripto," kata Mabruri, Rabu (4/1)
Mambruri menyebut, akun YouTube PKSTV juga merupakan akun partai politik dengan jumlah subscriber paling banyak di antara partai politik di Indonesia. Mabruri menuturkan, aksi hack tersebut ada kemiripan dengan kasus yang dialami sejumlah publik figur.
"Ada kemiripan di mana akun YouTube Raditya Dika saat itu juga diubah namanya menjadi akun YouTube dengan nama Tesla. Modus pengambilalihan akun YouTube dengan jumlah pengikut banyak di Indonesia akhir-akhir ini harus menjadi kewaspadaan," beber Mabruri.
Akun youtube pks dihack. Foto: Dok. PKS
Ia mengatakan, ada dugaan akun-akun YouTube dengan pengikut besar di Indonesia tengah menjadi sasaran hack dengan tujuan promosi dunia kripto dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Mabruri menyarankan agar Tim Cyber penegak hukum ikut mencermati fenomena pengambilalihan akun YouTube milik YouTube Indonesia termasuk teranyar milik PKS TV demi keamanan dunia siber sehingga publik juga merasa aman dari tindakan kriminal siber yang tidak bertanggung jawab.
"Pemerintah bisa bekerja sama dengan YouTube maupun aplikasi OTP lainnya yang beroperasi di Indonesia untuk benar-benar melindungi akun-akun resmi yang terverifikasi agar tidak menjadi korban kejahatan siber. Jika akun-akun besar saja dengan mudah diambil alih lalu bagaimana akun-akun milik masyarakat. Ini yang harus jadi perhatian bersama," tandas Mabruri.