Al-Azhar Mesir Akan Permudah Penerimaan Mahasiswa RI Meski Ada Isu Pembeludakan

21 Juni 2024 16:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Grand Syeikh Al-Azhar, Prof. Dr. Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny, Jumat (21/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Grand Syeikh Al-Azhar, Prof. Dr. Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny, Jumat (21/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Grand Syeikh Al-Azhar di Mesir, Muhammed Abdel Rahman Ad-Duweiny, mengungkapkan pihaknya berkomitmen mempermudah proses penerimaan mahasiswa dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami berkomitmen bahwasanya pada tahun ini proses penerimaan mahasiswa Al-Azhar akan lebih mudah, akan lebih banyak mendapatkan banyak kemudahan dari waktu-waktu yang sebelumnya," kata Ad-Duweiny di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (21/6).
Dari informasi yang diterima kumparan, terdapat setidaknya 15 ribu mahasiswa Indonesia di Al-Azhar. Setiap tahunya sekitar seribu sampai 2.000 orang mahasiswa asal Indonesia berangkat ke Kairo.
Sebagian besar mahasiswa RI di Kairo belajar Islam moderat. Sehingga, Ad-Duweiny berharap agar mahasiswa RI yang kembali ke Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai Islam moderat.
"Kami juga senantiasa mengharapkan dan mengupayakan agar para mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar nantinya mereka dapat kembali ke Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi dalam Islam sesuai pemahaman yang benar dari Al-Quran dan sunnah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, nilai moderat yang diambil dari pemahaman yang benar itu dapat menebarkan kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat.
"Baik kerukunan antar sesama umat Islam maupun kerukunan dengan pemeluk agama-agama yang lain. Sehingga dapat menghasilkan sebuah masyarakat yang tentram dan penuh keharmonisan," ujarnya.
Selain itu, Ad-Duweiny menegaskan komitmen Universitas Al-Azhar yang akan memberikan fasilitas yang baik untuk mahasiswa Indonesia.
"Dan kami ingin menyampaikan sekali lagi komitmen kami untuk memberikan fasilitasi dan segala bantuan untuk mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar," ucapnya.
"Dan dalam kaitan ini kami juga kembali menegaskan rasa terima kasih kami dan apresiasi kepada Yang Mulia Wakil Presiden atas sambutan yang sangat hangat atas kunjungan kami," pungkasnya.

Pembeludakan

ADVERTISEMENT
Hadirnya Wakil Grand Syeikh Al-Azhar ke Jakarta, tak lama setelah berbagai pihak menyampaikan keprihatinan terkait membeludaknya mahasiswa Indonesia di kampus top Mesir itu.
Mahasiswa S3 Universitas Al-Azhar Kairo, M. Nuruddin, pada podcast Diptalk yang tayang di YouTube kumparan menyebut, keberadaan 15 ribu mahasiswa itu, menurut dia tidak diimbangi oleh kompetensi ilmu dan niat belajar
"Ini excess-nya dari pembeludakan yang tidak terkontrol. Ini sekarang muncul stigma-stigma negatif terkait alumni al-Azhar ini. Ada orang-orang lulusan al-Azhar, tapi katanya bacaan quran aja gak fasih. Suruh ceramah gak mau, suruh jadi khatib Jumat menolak, pura-pura tawadu. Padahal emang gak bisa, iya kan suka ada yang begitu," kata Nuruddin.
Mahasiswa Al-Azhar lainnya asal Kudus, Syarif Hidayatullah (26), juga mengakui adanya pembeludakan mahasiswa Indonesia di kampusnya.
ADVERTISEMENT
"[Mahasiswa] Ya membeludak, kita, aku kan merasakan sendiri, ya, dari waktu awal di sini sampai sekarang. Ya, memang beda. Tambah ramai," kata Syarif kepada kumparan, Kamis (20/6).