Al-Quran Braille Produksi Taman Tunanetra Tersebar hingga Mancanegara

28 Mei 2018 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Yayasan Raudlatul Makfufin atau yang juga dikenal sebagai Taman Tunanetra bukan hanya lembaga pendidik bagi penyandang tunanetra. Yayasan yang berlokasi di Buaran, Serpong, Tangerang Selatan itu, juga populer sebagai produsen Al-Quran berhuruf braille.
ADVERTISEMENT
kumparan mengunjungi langsung Taman Tunanetra yang berlokasi di Jalan H. Jamat, Gang Masjid No.10A, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan. Dalam kesempatan itu, kumparan berbincang banyak dengan Nur Kholiq yang merupakan salah satu Pembina Yayasan.
“Kami memiliki program percetakan di Yayasan Raudlatul Makfufin utamanya mencetak Al-Quran Braille. Selain itu sudah beberapa katalog yang termasuk di-translate ke braille, ada buku hadis, buku bahasa, sejarah, buku-buku fikih, serta salawat,” ujar Nur Kholiq, Jumat (25/5).
Yayasan Raudratul Makfufin (Taman Tunanetra) (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Taman Tunanetra sudah malang melintang dalam dunia produksi Al-Quran braille. Awal produksi massal dilakukan pada tahun 1997 atas permintaan Kementerian Agama kepada Yayasan Raudhlatul Makfufin.
“(Jumlah produksi) Sekitar seribu set,” ucapnya.
Dalam satu set Al-Quran braille terdapat 30 buku yang masing-masing terdiri dari 30 juz Al-Quran. Untuk mencetak Al-Quran braille, Taman Tunanetra memiliki 3 mesin yang terdiri dari 2 mesin pencetak dan 1 mesin pemotong.
ADVERTISEMENT
“Kekuatan satu printer satu hari bisa mencetak 3 set, berarti 90 buku. Sementara printer lainnya memiliki kemampuan yang lebih kecil,” papar Nur Kholiq.
Menurut Nur Kholiq, proses pencetakan cukup mudah karena pihaknya sudah memiliki data Al-Quran dengan huruf braille di komputer. Setelah setting di komputer sudah tepat, Al-Quran braille langsung dicetak dengan mesin buatan Norwegia.
“Cara kerjanya mudah. Sudah ada file-file Al-Quran braille di komputer yang tersambung dengan mesin cetak. Jadi seperti printer saja. Setelah itu baru dipotong dan dijilid,” jelas Nur Kholiq.
Santri membaca Al-Guran Braille (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Selain itu, Al-Quran braille yang diproduksi oleh Taman Tunanetra ini terbilang populer. Bukan hanya di seluruh Indonesia, Al-Quran braille produksi Taman Tunanetra ini juga sudah mencapai mancanegara.
ADVERTISEMENT
“Seluruh Indonesia, dan bahkan kawasan Asia, dikirim juga ke Afrika Selatan. (Makanya) Saya katakan mancanegara, Singapura terutama. Karena ada NGO di Singapura yang peduli dengan Al-Quran Braille,” tutur lelaki berusia 54 tahun ini.
Afif Mahendra, salah satu santri di Taman Tunanetra mengaku, keberadaan Al-Quran braille amat membantunya dalam menghafal Al-Quran. Sebelumnya, ia mengandalkan pemutar MP3 untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran.
Santri membaca Al-Guran Braille (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
“Sangat terbantu. Dulu kalau mau hafalan Al-Quran pakainya MP3, didengarkan saja. Sulit sih karena suaranya kan kadang tidak jelas. Kalau sekarang pakai Al-Quran braille jadi lebih mudah,” aku santri berusia 17 tahun tersebut.
Al-Quran braille diproduksi oleh Taman Tunanetra dalam dua jenis, yakni edisi lengkap beserta terjemahan dan edisi saku tanpa terjemahan. Untuk edisi lengkap dihargai Rp 1.800.000 sementara edisi saku dihargai Rp 1.100.000.
ADVERTISEMENT