1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Alasan 6 Polisi di Sultra Aniaya 5 Juniornya: Tak Tahu Nama Para Senior

27 Februari 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian mengungkap alasan enam polisi di Polres Baubau, tega menganiaya juniornya Bripda AK hingga dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, keenam polisi tersebut telah ditahan dan diperiksa oleh Propam Polda Sultra. Dari keterangannya, penganiayaan itu terjadi karena korban dan empat rekannya tidak mengenali nama-nama seniornya.
“Korban ini kan polisi baru ya. Saat di Barak itu, ditanya sama seniornya bilang namanya (senior) siapa. Tapi korban tidak tahu,” kata Iis kepada kumparan, Kamis (27/2).
Karena tak mengenali, korban dan empat rekannya dipukul perutnya berulang kali.
“Diberikan tindakan yang berlebihan karena tidak tahu nama seniornya,” sambungnya.

Korban Bukan Satu, tapi Lima Orang

Iis membeberkan bahwa dalam penindakan tersebut, 6 polisi senior ini tak hanya menganiaya Bripda AK. Tapi, ada 5 junior yang dianiaya pada Jumat (21/2) malam lalu itu.
“Jadi sebenarnya itu, ada 9 polisi junior yang baru masuk. Pada malam itu, 9 (junior) ini dibangunkan dan ditanya satu-satu siapa nama seniornya. Tapi, hanya ada 4 junior yang tahu nama seniornya,” ucap Iis.
ADVERTISEMENT
“4 junior yang tahu itu aman. Mereka langsung diminta lanjutkan tidurnya. Untuk 5 junior yang tidak tahu nama seniornya, diberikanlah tindakan itu,” sambungnya.
Tetapi, dalam penganiayaan itu hanya Bripda AK yang mengalami luka serius. Dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat dan bahkan harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Baubau, Kompol Abdul Rahmad membenarkan peristiwa tersebut. Ia sangat menyayangkan dan prihatin terhadap kondisi Bripda AK.
“Ini sangat disayangkan juga ya dan kami sangat prihatin terhadap korban,” singkat Rahmad.