Alasan 7 Senior Golkar Minta Jokowi Jadi Ketum

20 Agustus 2024 8:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi di HUT Golkar. Foto: Tangkapan Layar You Tube Partai Golkar
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di HUT Golkar. Foto: Tangkapan Layar You Tube Partai Golkar
ADVERTISEMENT
7 politikus senior Partai Golkar bersurat meminta Presiden Jokowi untuk menjadi Ketua Umum menggantikan Airlangga Hartarto yang sudah mengundurkan diri. Mereka punya alasan tersendiri
ADVERTISEMENT
Surat ini ditandatangani oleh senior Golkar sebagai berikut:
Salah satu yang menandatangani surat tersebut, Aly Yahya, menyebut Jokowi adalah sosok yang paling pas memimpin Golkar saat ini kata Yahya melalui pesan singkat, Selasa (20/8).
"Tentu dong, karena saya dan teman-teman itu pelaku langsung saat Golkar jadi bulan-bulanan 47 partai lain peserta Pemilu 1999," kata Yahya.
"Untuk saat ini beliau yang sangat tepat memimpin Partai Golkar," imbuhnya.
Para senior Golkar ini pun akan menyuarakan dukungan ke Jokowi di Munaslub yang dihelat hari ini di Jakarta Convention Center.
"Insyaallah. Tadi siang saya rapat dewan kehormatan di Graha Sudharmono DPP Partai Golkar," tuturnya.
Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Golkar, Adies Kadir saat umumkan Bahlil Lahadalia jadi Caketum tunggal di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Namun yang perlu dicatat, Jokowi terkendala AD/ART partai bila menjadi ketum. Yakni ada syarat pernah 5 tahun menjadi pengurus.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ketua Panitia Steering Committee Rapimnas dan Munas XI Golkar, Adies Kadir, mengatakan AD/ART Golkar kemungkinan bisa berubah pada Munas.
"Kalau kita lihat di setiap Munas kan selalu ada (perubahan) tapi perubahan nggak terlalu signifikan," kata dia di Kantor DPP Golkar pada Minggu (18/8).
Adapun poin yang diubah dalam AD/ART, menurut Adies, bergantung pada dinamika yang berlangsung ketika Munas. Dia belum menyebut poin dalam AD/ART yang akan dibahas dan kemungkinan diubah dalam Munas.
"Munas itu kan pasti ada pemilihan ketua umum, kemudian ada juga program-program nanti kita ada konsolidasi organisasi, kemudian program-program umum, kemudian ada rekomendasi dan pernyataan politik," ucap dia.
Berikut selengkapnya surat dari senior Golkar: