Alasan Admin Bentuk Grup MCA: Kesamaan Visi dan Kepentingan

28 Februari 2018 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigjen Fadil Imran (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen Fadil Imran (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap para pelaku yang diduga sebagai administrator dalam grup WhatsApp 'The Family Muslim Cyber Army'. Enam pelaku ditangkap dalam kurun waktu dua hari.
ADVERTISEMENT
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan alasan para pelaku membuat grup yang memberitakan informasi negatif atau hoaks serta ujaran kebencian karena kesamaan pandangan dan kepentingan.
"Jadi kesamaan kepentingan, kesamaan visi, kesamaan misi dengan adanya jejaring media sosial ini kemudian bisa menjadi forum untuk sama-sama berkumpul," ujar Fadil di kantornya, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Fadil menjelaskan tidak semua pelaku saling kenal. Namun yang paling utama adalah kesamaan misi dan visi dalam memberikan informasi yang meresahkan masyarakat.
Pengungkapan MCA oleh Bareskrim (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengungkapan MCA oleh Bareskrim (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Ia mencontohkan seperti grup Facebook para pesohor terkenal yang diikuti oleh banyak pengikutnya, hal serupa juga terjadi di akun grup MCA tersebut.
"Ada yang tergabung dalam Ronaldo Fans Club di Instagram atau Facebook, atau penyanyi Katty Perry Fans Club," kata Fadil mencontohkan.
ADVERTISEMENT
"Orang tidak perlu kenal satu sama lain, itulah sifat daripada cyber community ini, bahkan mungkin Anda bisa mengirim message ke Ronaldo gitu tanpa pernah ketemu, ya kira-kira gitu," tutur jenderal bintang satu tersebut.
Saat ini para pelaku terancam hukuman 6 tahun penjara atau denda sebanyak 1 miliar rupiah.