Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Andi Cahya Saputra tengah menggendong putranya yang masih berusia enam bulan. Ia lalu mempersilakan beberapa tamu masuk ke kediamannya yang berlokasi di Gang Jereng, Kampung Rawa Boko, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Lelaki berusia 31 tahun itu tak nampak kaget ketika ada sejumlah media yang mengunjungi rumahnya. Penyebabnya adalah, nama unik yang ia berikan untuk bayi yang tengah digendongnya, Google.
"Sampai hari ini, mungkin sudah ada sepuluh (media) yang datang," ujar Andi kepada kumparan di kediamannya, Senin (24/6).
Nama Google yang ia berikan untuk anak keduanya itu memang belakangan viral di media sosial. Namun, Andi menuturkan, tak mudah baginya untuk meyakinkan orang-orang terdekatnya agar menerima nama yang tak lazim itu.
"Awalnya berat, Mas, di pikiran. Kalau (di) hati itu sudah cocok. Tapi istri saya sendiri enggak cocok, (lalu) saya belajar meyakinkan, dari istri sendiri dulu kan. Saat ditanya temen-temennya, istri enggak pernah jawab, anaknya nama siapa. Enggak pernah jawab Google gitu," ujar Andi bercerita.
Andi paham alasan istrinya tak menerima. Keduanya bahkan sempat selisih pendapat, hingga akhirnya tiga bulan setelah Google lahir, istrinya, Ella Karina (27) tak lagi mempersoalkan nama sang buah hati.
ADVERTISEMENT
"Istri saya pas cekcok sama saya begitu. Kenapa enggak sekalian instagram, youtube, katanya. Saya bilang, Mi, Instagram itu apa, Instagram cuman medsos, youtube cuma situs berbagi video aja," kata Andi.
"Kalau Google, semua orang, hampir 99 persen pasti mengenal, pasti pakai, saya gituin. Mau bikin apa pasti pakai Google, dia juga banyak membantu orang, orang nyasar tanya (ke) Google," imbuhnya.
Bermanfaat bagi orang-orang. Itu yang menjadi alasan Andi memberi nama anaknya Google. Menurutnya, di era teknologi seperti saat ini, Google memiliki manfaat dan kegunaan yang luar biasa bagi kehidupan orang banyak.
"Karena harapan saya, dia seperti Google, mampu bermanfaat kepada banyak orang," ucapnya.
Sayangnya, pertentangan tidak hanya datang dari sang istri, namun juga dari ayahnya. Sang ayah, kata Andi, awalnya menolak cucunya diberi nama yang nyeleneh.
ADVERTISEMENT
"Bapak saya kalau kasih nama kan bagus bagus, nama saya Andi Cahya Saputra, adik saya Erlan Effendi, keren-kerenlah. Tiba-tiba saya kasih nama anak, yang nomor dua ini Google tok," tutur Andi.
Setelah ia memberi penjelasan, ayahnya mulai menerima nama itu dengan catatan diberi nama tambahan di belakang atau depan Google.
"Setelah akte jadi, kan prosesnya beberapa minggu ya. Akte udah jadi, sampai di bulan 4 (April) kemarin itu bapak ketemu sama saya. (Bapak bilang) Itu nama anakmu kamu tambahin biar kalau urus apa-apa gampang. (Saya jawab) Pak, saya minta doanya aja, supaya anak saya sehat terus," kisah Andi.
Ia tetap pada pendiriannya untuk tidak memberikan nama tambahan di depan ataupun belakang Google. Andi beralasan, penambahan nama bisa merubah makna dari nama pemberiannya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang, Pak, ini Google secara makna bagus. Makanya kasih nama Google, harapan kita kan bisa seperti Google bisa banyak membantu orang, bermanfaat," terang laki-laki asal Solo itu.
Kini Andi tak lagi mendengar suara-suara keberatan tentang nama anaknya. Ke depan, ia hanya berharap sang buah hati bisa tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang banyak.