Alasan BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus

23 Maret 2023 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BEM UI demo tolak RKUHP bermasalah di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BEM UI demo tolak RKUHP bermasalah di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjadi sorotan setelah mengunggah kritikan terhadap Ketua DPR Puan Maharani dengan background gedung kura-kura DPR dan ada bagian kepala Puan berbadan tikus.
ADVERTISEMENT
Ketua BEM UI Melki Sadek Huang menjelaskan alasan dibuatnya meme tersebut. Menurutnya, apa yang dipublikasikan oleh organisasi kemahasiswaan tertinggi di UI itu adalah bentuk kemarahan kepada DPR.
“Melalui publikasi tersebut kami ingin sampaikan pada masyarakat untuk jangan berharap dan percaya banyak pada DPR saat ini karena bagi kami DPR tak lebih dari perampas hak masyarakat dan pelanggar konstitusi,” kata Melki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3).
Ketua BEM UI Melki Sadek Huang (kiri). Foto: Instagram/@melkisedekhuang
Kritikan tersebut diunggah oleh BEM UI di sejumlah media sosialnya seperti TikTok dan Instagram. Kritikan BEM UI adalah karena disahkannya Perppu Cipta Kerja oleh DPR menjadi UU pada Selasa (21/3).
“Kami rasa DPR sudah tidak pantas lagi menyandang nama Dewan Perwakilan Rakyat dan lebih pantas diganti namanya menjadi Dewan Perampok, Penindas, ataupun Pengkhianat Rakyat,” tutur mahasiswa Fakultas Hukum ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) memberikan dokumen pandangan pemerintah kepada Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan) disaksikan Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kedua kiri), Lodewijk Freidrich Paulus (tengah). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
“DPR harusnya menuruti putusan MK untuk memperbaiki UU Cipta Kerja dengan partisipasi bermakna, bukannya malah turut mengamini tindakan inkonstitusional Presiden Jokowi dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja yang menyalahi konstitusi,” pungkasnya.

Politikus PDIP Protes

Menanggapi postingan tersebut, politisi senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno meradang dan memberikan protes keras. Ia menyebut kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan yang kurang terdidik.
“Rasanya kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan-umpatan yang kurang terdidik, asal bunyi, merendahkan akal budi. Ajak wakil-wakil rakyat berdiskusi, berdebat, secara terbuka dan mendasar," kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (23/3).
"Dalam bahasa Jawa ada istilah "waton suloyo", asal-asalan, yang penting beda dan menarik perhatian," lanjutnya.
Hendrawan menuturkan selama ini DPR sangat memperhatikan kritik dari kampus. Ia menyebut kunjungan kerja DPR juga sering ke kampus untuk menampung masukan.
ADVERTISEMENT