Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Alasan Bripda Yoga Tak Melawan saat Dipukul Serda Wira Sinaga
11 Agustus 2017 17:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Anggota Polisi Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Bripda Yogi Vernando, menyatakan sudah memaafkan tindakan oknum TNI yang mengamuk dan memukulnya pada Kamis (10/8) lalu.
ADVERTISEMENT
"Pada pukul 19.30 WIB Katim Intel Komando Resor Militer 031/Wirabima sudah minta maaf atas nama Komandan Korem. Saya berlapang dada memaafkan segalanya," kata Yogi Vernando di Pekanbaru, Jumat (11/8), seperti dilansir Antara.
Menurutnya oknum TNI atas nama Serda Wira Sinaga itu juga telah melaporkan sendiri tindakannya ke satuannya setelah melakukan keributan itu. Kemudian perwakilan dari Korem 031/Wira Bima langsung menuju tempat dinas Bripda Vernando di Pos Gurindam Jalan Sudirman, depan Plaza Ramayana.
Dikatakannya berdasarkan penjelasan Katim Intel Korem bahwa oknum tersebut mengalami penyakit depresi dan gangguan jiwa. "Mungkin saat itu sedang kambuh dan lewat saya jadi tumbal," ungkap Yogi.
Ditanyakan kenapa dirinya tidak melawan saat itu, dia mengaku memikirkan karier ke depannya. Menurut dia, memakai baju dinas tidak semudah yang dibayangkan, dan jika melawan, maka sama saja baginya melepas baju dinas kepolisian.
ADVERTISEMENT
Dalam ceritanya, Yoga mengaku hanya melewati tentara itu lalu ditabrak dari belakang. Dia juga tidak menegur meskipun Serda Wira tak pakai spion dan helm.
"Saya seharusnya menegur tapi saya juga saling menghargai karena sesama anggota. Apalagi TNI yang harus dihormati karena sudah bela negara dan juga senior saya. Lebih baik tidak daripada bermasalah, bukannya takut secara pribadi. Lebih baik saya menjauhi," ungkapnya.
Akan tetapi, Serda Wira malah datang dan sempat juga mengancam dengan senjata tajam. Yoga mengatakan tentara itu akan mengambil sangkur di dalam jok motor, namun tidak jadi.
Selama ini menurut pengalamannya dalam menindak anggota pihaknya berbicara dengan baik. Polisi mengingatkan besok harus pakai helm dan spion dan biasanya anggota TNI mengerti.
ADVERTISEMENT
"Yang kayak ini baru sekali ini," pungkasnya.