Alasan Disdik Kota Bandung Bangun Sekolah Rintisan: SMP Negeri Masih Kurang

3 Oktober 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SMPN 60 Bandung, di Jalan Ciburuy, Kecamatan Regol, Rabu (2/10). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SMPN 60 Bandung, di Jalan Ciburuy, Kecamatan Regol, Rabu (2/10). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengungkapkan alasan pihaknya membuat Program Sekolah Rintisan tingkat menengah (setara SMP) di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, Kota Bandung masih mengalami kekurangan SMP negeri di sejumlah kecamatan. Maka pada tahun 2017, dibuatlah program itu guna mengisi kekosongan tersebut.
“Kota Bandung masih memiliki blank spot atau wilayah yang tidak memiliki SMP negeri, sehingga dibentuk lah sekolah filial (sekolah rintisan) termasuk SMPN 60 agar masyarakat setempat bisa mendapat akses pendidikan di sekolah negeri,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (3/10).
Tantan menekankan, pada dasarnya upaya ini adalah untuk mempermudah akses layanan pendidikan bagi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di wilayah padat penduduk, dan rumahnya terpaut jarak cukup jauh ke sekolah-sekolah menengah yang telah ada.
Suasana SMPN 60 Bandung, di Jalan Ciburuy, Kecamatan Regol, Rabu (2/10). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Oleh karena itu, dia mengatakan, berdasarkan hasil kajian dan aspirasi masyarakat, pihaknya menghadirkan SMP Negeri rintisan sebanyak 18 sekolah.
ADVERTISEMENT
“Dibuatlah 18 sekolah SMP rintisan. Itu terobosan. Jadi yang 18 ini bisa menyerap. Kalau per satu SMP rintisan bisa menyerap 500 siswa, kalau 2, ya 1.000 siswa,” kata dia.
Adapun implementasinya, program SMP Rintisan dilaksanakan dengan mencari sekolah SDN atau SMPN terdekat yang gedungnya bisa dipergunakan untuk pengembangan SMPN baru.
Jadi, selepas kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD itu selesai pada siang hari, kelasnya bisa dimanfaatkan oleh SMP negeri rintisan hingga sore hari.
“Niat kita sekolah rintisan itu masyarakat bisa akases, meski darurat, bisa bersekolah gitu. Sambil bertahap kita selesaikan gedungnya,” imbuh dia.
Hingga tahun 2023, ada 9 SMP negeri rintisan yang telah memiliki gedung baru, antara lain;
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di tahun 2024, SMPN 58 sedang dibangun di daerah Cinambo.
“Jadi total sampai dengan 2024 ada 10 sekolah” tuturnya.
Dengan begitu, ada 8 dari 18 SMP rintisan yang hingga saat ini masih belum memiliki gedung. Antara lain;
SMPN 60 dan SMPN 75 sendiri, kata Tantan, telah dipersiapkan pembangunannya pada tahun 2025. Khusus SMPN 60 Bandung, lahannya sudah diperoleh dari milik Pemerintahan Kota Bandung.
“Tahun depan SMP 60 dan 75, mudah-mudahan. Bangunan 60 sudah disiapkan tahun 2025. Alhamdulilah sudah ada lahan milik pemerintah Kota Bandung untuk SMPN 60,” ucapnya.
Dengan adanya program ini, dia berharap akses masyarakat dapat terbuka lebih luas untuk urusan pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan dengan sekolah filial (rintisan) ini hadir untuk memperluas akses pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Secara bertahap sambil menunggu pembebasan lahan dan bangunan baru yang lebih memadai,” pungkasnya.