Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Kondisi dr. Qory Ulfiyah (37) sudah membaik. Menurut Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Suryani, dr. Qory sudah bisa berkomunikasi dengan baik meski belum sempurna.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah sudah bisa berkomunikasi dengan baik walau belum sempurna," kata Suryani saat dihubungi kumparan, Minggu (19/11) malam.
Qory merupakan korban KDRT suaminya, Willy Sulistio (39). Bahkan saat Qory hamil enam bulan, Ia disiksa secara verbal dan fisik.
Qory sempat kabur karena KDRT itu, hingga akhirnya Ia memutuskan mendatangi kantor Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak.
Suryani mengungkapkan, Qory bersama tiga anaknya saat ini masih berada di ruang konseling Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor.
"Ya masih di Polres, dengan adanya anak-anak dr Qory juga terlihat lebih tenang," ucapnya.
Saat ditanya mengenai alasan Qory masih bertahan dengan suaminya meski kerap jadi korban KDRT, Suryani menyebut bahwa sang dokter masih cinta.
ADVERTISEMENT
"Ya katanya cinta, dan sayang anak-anak, walaupun jika dipikir kurang masuk akal. Kami masih gali itu semua," tutupnya.
Terkait kasus KDRT, Willy Sulistio sudah diamankan oleh Polres Bogor, Jumat (17/11). Ia tangkap polisi karena terbukti melakukan tindakan kekerasan kepada istrinya.
Hal tersebut terungkap usai Qory meninggalkan rumah karena bertengkar dengan Willy pada Senin (13/11).
Berdasarkan keterangan dari polisi, pelaku tersinggung oleh perlakuan Qory saat memberikan kejutan ulang tahun pada Senin dini hari.
Awalnya, mereka sedang menonton film bersama ketiga orang anaknya. Saat pukul 00.00 WIB. Qory berencana menyiapkan kejutan untuk Willy.
"(Willy) marah karena pukul 00.00 WIB menjelang lewat waktu. Istri (Qory) langsung bergegas untuk mengambil kue ulang tahun, pelaku tersinggung karena belum menonton sampai habis," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Polres Bogor, Jumat (17/11).
ADVERTISEMENT
Pukul 07.30 WIB, setelah anak pergi sekolah, Willy membahas masalah film pada malam tersebut. Willy mengeluhkan Qory yang dianggapnya tidak bisa memberi kebahagiaan di hari ulang tahunnya.
Marahnya Willy itu berlarut-larut hingga mengucapkan kata-kata pengusiran. Pukul 09.30 WIB, Senin (13/11), Qory pun pergi keluar rumah berjalan kaki tanpa membawa tas, dompet, atau bahkan handphone.
Dari hasil visum, Qory mengalami memar sekujur tubuh dari kepala hingga kaki.
Live Update