Alasan Jokowi Singgung Global South di Afrika: Agar Ada Lompatan Pembangunan

23 Agustus 2023 7:58 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi take off di Bandara Jomo Kenyata International Airport menuju Bandara Internasional Julius Nyerere di Tanzania. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi take off di Bandara Jomo Kenyata International Airport menuju Bandara Internasional Julius Nyerere di Tanzania. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Afrika, Presiden Jokowi berkali-kali dalam pidatonya menekankan dunia harus mendengarkan suara negara-negara di global south. Pernyataan Jokowi itu disebut sebagai bentuk soliditas dan kolaborasi antar negara-negara global south.
ADVERTISEMENT
"Global south mewakili 85 persen populasi dunia, sehingga sudah seharusnya para aktor internasional mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara tersebut, termasuk kesempatan untuk melakukan lompatan pembangunan," kata Deputi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengutip isi pidato Jokowi, Rabu (23/8).
Bey mengatakan, Jokowi mengajak negara-negara global south bekerja sama supaya terjadi lompatan pembangunan di negara-negara berkembang.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, memberikan keterangan kepada wartawan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Minggu (13/8/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Untuk itulah Bapak Presiden mengajak negara-negara berkembang dapat bekerja sama agar terjadi lompatan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di negara-negara tersebut," ujarnya.
Bey juga mengungkapkan alasan Jokowi mengunjungi Kenya, Tanzania, dan Mozambik. Ia mengatakan tidak ada alasan khusus di balik pemilihan negara-negara tersebut.
"Perlu ditekankan bahwa semua negara di dunia, termasuk negara-negara di Afrika, memiliki kedudukan yang sama dan memiliki arti penting bagi Indonesia. Pemilihan beberapa negara tersebut karena keterbatasan waktu Bapak Presiden dan kesesuaian waktu kepala negara/kepala pemerintahan yang dikunjungi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Setelah menjajagi dan menyesuaikan waktu Bapak Presiden, hanya negara-negara inilah yang dapat dikunjungi," pungkasnya.