Alasan Jokowi Tolak Duduk di Pojok Setiap Kali KTT

12 Februari 2018 12:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di KTT ASEAN ke-31. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di KTT ASEAN ke-31. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Setiap menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di suatu negara selalu ada jamuan makan malam bersama dan sesi foto bersama. Ternyata, Presiden Joko Widodo punya pesan khusus kepada Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan dubes di negara tempat KTT berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Dalam summit, konferensi, saya selalu minta pada Bu Menlu, pada dubes, yang kita mau konferensi, nanti makan malam saya minta duduknya di sebelah tuan rumah. Kita ini negara besar jangan di pojokan," kata Jokowi di acara rapat kerja kepala perwakilan RI (Keppri) di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon No 6, Jakarta, Senin (12/2).
Bila Jokowi berdiri atau duduk di pojok, dirinya tidak suka. Karena saat ini Indonesia sudah jadi negara besar.
"Enggak mau saya. Foto saya minta, ya kalau enggak pas sebelahan ya satu sela satu orang. Sela satu kepala negara jangan sampai paling pojok. Saya sudah pesan-pesan," lanjut dia.
Bukan tanpa alasan Jokowi berpesan demikian kepada Retno dan dubes di suatu negara yang sedang menyelenggarakan KTT atau summit. Ini semua dilakukan demi kepentingan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Bukan untuk saya. Tapi untuk menunjukkan negara kita sebagai negara yang besar," ucap Jokowi.
Mendengar hal tersebut Retno hanya tersenyum. Perkataan Jokowi tadi juga disambut tepuk tangan meriah dari 134 kepala perwakilan yang hadir.