Alasan Kenapa Unit 8200 Israel Tebar Teror Lapangan di Lebanon bukan Mossad

21 September 2024 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengamat pertahanan, Khairul Fahmi, mengungkap kenapa badan intelijen Israel, Mossad, tak mungkin bekerja sendirian menebar teror di Lebanon.
ADVERTISEMENT
Mossad diduga sebagai dalang ledakan pager dan walkie talkie di Lebanon. Serangan yang menargetkan anggota Hizbullah itu menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai tiga ribu lainnya.
Pengamatan Fahmi, Mossad pada serangan itu, hanya sebagai dalang. Pelaksana di lapangan adalah Unit 8200.
Ambulans dikerumuni orang-orang di pintu masuk American University of Beirut Medical Center ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
"Mereka (Mossad) mastermind dalam konteks ini, mastermind bisa jadi ya, karena ini baru rumor, mereka mastermind. Kalau mereka memang benar-benar terlibat, saya kira mereka enggak sendirian," kata Fahmi pada podcast Diptalk yang tayang di YouTube Kumparan.
"Ada, karena ini apalagi ini kaitannya dengan kepentingan militer Israel juga, terutama. Ada satu unit yang menjadi bagian dari kekuatan kekuasaan Militer Israel, namanya unit 8200. Saya kira ini yang berperan sangat penting di lapangan," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Fahmi menjelaskan Unit 8200 punya kemampuan intelijen luar biasa
"Mereka sudah bisa sampai create teknologi-teknologi yang dibutuhkan dalam konteks yang menghadapi ancaman cyber, baik defensif maupun ofensif," ucap Fahmi.
DipTalk bersama Pengamat Pertahanan Khairul Fahmi. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Dia bahkan mengungkap, orang-orang yang pernah bekerja di Unit 8200 juga tak hanya terkait militer. Beberapa teknologi sipil terkait pertahanan juga diciptakan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan Unit 8200.
"Kita enggak tahu siapa-siapa orangnya, tapi ada banyak pihak yang menyatakan yang mengeklaim bahwa bagian besar startup teknologi di Israel itu dikelola, dikendalikan oleh alumni-alumni dari unit 8200 ini, termasuk yang untuk kepentingan sipil," kata Fahmi.
"Artinya software-software yang untuk kepentingan apa, kepentingan sipil, corporate, maupun government," pungkas dia.