Alasan KPK Cari Jubir Baru: Tertibkan Banyaknya Pembicara

23 Desember 2019 8:56 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
KPK akan mencari juru bicara (jubir) baru yang kini masih diisi oleh Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah. Alasan pencarian jubir ini adalah untuk menertibkan banyaknya pihak di internal KPK yang berbicara atas nama lembaga.
ADVERTISEMENT
"Di samping itu, yang tak kalah pentingnya (jubir baru untuk) menertibkan 'pembicara' yang begitu banyak di KPK ini. Seakan semua bisa bicara atas nama lembaga," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dihubungi, Minggu (22/12) malam.
"Penasihat bicara, WP (Wadah Pegawai) bicara, direktur bicara, penyidik bicara, ini kan runyam? Coba, di mana ada lembaga yang punya jubir sedemikian banyak," sambung dia.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah, saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Nawawi mengatakan, posisi jubir nantinya akan menjadi representasi KPK berbicara kepada publik. Sehingga tak ada lagi banyak pihak yang bisa berbicara atas nama lembaga. Menurut Nawawi, kedua posisi baik itu jubir dan Kabiro Humas memiliki tugas yang berbeda.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Contohnya di MA (Mahkamah Agung) ada biro hukum humas yang dijabat oleh pejabat tersendiri dan juru bicara yang juga dipercayakan pada pejabat yang lain," pungkasnya.
Ilustrasi KPK. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sejak dilantik pada 6 Desember 2016, Febri Diansyah menempati posisi sebagai juru bicara menggantikan Johan Budi. Selain jubir, Febri juga merupakan Kabiro Humas KPK. Ia juga sempat aktif sebagai salah satu peneliti di Indonesia Corruption Watch (ICW).
ADVERTISEMENT