Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Alasan Kunjungan Mahathir Mohamad ke Indonesia Nihil MoU
29 Juni 2018 17:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo baru saja menerima Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan antara Jokowi dan Mahathir selama 2,5 jam tidak ada perjanjian atau MoU yang ditandatangani keduanya.
ADVERTISEMENT
Padahal lazimnya setiap lawatan kepala negara atau kepala pemerintahan ke suatu negara akan ada perjanjian atau nota kesepahaman (MoU) yang disepakati dan juga ditandatangani.
Menanggapi pertanyaan yang muncul tersebut Menteri Luar Negeri Retno meberikan jawaban mengapa dalam lawatan Mahathir nihil MoU.
"Enggak (penandatanganan MoU). Karena ini sebenarnya satu lawatan perkenalan. Yang kedua, karena ini leaders, they set a vision. Visionnya apa ke depan kita mau begini," kata Retno Jumat (29/6).
"Makanya yang di-touch adalah isu-isu besar. Good governance, antikorupsi, perbatasan, kemudian TKI, sawit, dan sebagainya. Setelah ini kalau Menteri Luar Negeri (Malaysia) sudah dilantik maka saya akan segera duduk dengan menlunya," lanjut dia.
Retno memastikan saat dirinya bertemu Menlu Malaysia baru nanti akan langsung dibahas hal-hal yang dibicarakan oleh Jokowi dan Mahathir pada hari ini untuk ditindaklanjuti.
ADVERTISEMENT
"Oke mengenai perbatasan, misalnya kita mau mulai lagi dari titik yang mana. Mau Laut Sulawesi atau Selat Malaka. Batas darat mana yang mau kita percepat," ucap Retno .
Dalam keterangan pers yang diterima kumparan dari Kemlu Malaysia, lawatan Mahathir ke Indonesia ditujukan untuk memperkuat hubungan dan kerja sama kedua negara.