Alasan Mahasiswa Universitas Bandung Bertahan di Tengah Krisis Kampus

6 Januari 2025 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Masalah keuangan yang dialami Universitas Bandung tak hanya berimbas pada dosen dan staf yang tak menerima gaji sejak Juni 2024 lalu, tapi juga nasib studi mahasiswanya.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran mereka terganggu, semisal jadi ada sejumlah mata kuliah yang digelar secara daring, mata kuliah praktik berkurang, molornya Ujian Tengah Semester (UTS), kejelasan soal jadwal Praktik Kerja Lapangan (PKL), hingga ada mata kuliah yang sempat sepenuhnya terbengkalai.
Di tengah kondisi yang demikian, Wakil Ketua Senat Universitas Bandung, Puspa, mengatakan sebagian dari mahasiswa telah banyak yang pindah.
Namun tentu langkah itu tak bisa dilakukan siapa saja. Alasan mereka yang masih bertahan, kata Puspa, karena pindah kampus berarti mesti kembali mengeluarkan uang.
Suasana audiensi antara orang tua mahasiswa, mahasiswa dan pihak kampus menyoal masalah di Universitas Bandung pada Senin (6/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Ada banyak dari angkatan saya juga, dari kelas lain sudah ada beberapa yang pindah karena masalah di kampus tidak ada kepastian,” ucapnya saat di Kampus 2 Universitas Bandung, usai audiensi, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
“Kita juga banyak yang ingin pindah karena sudah tidak tahan dengan kondisi kampus saat ini tapi ada yang terkendala biaya juga, jadi mau tidak mau harus tetap menunggu keputusan dari pihak yayasan,” tuturnya.
Dia yang kini tengah menjalani semester 5 itu pun mengatakan para mahasiswa ingin kepastian terkait nasib studinya. Terlebih bagi mahasiswa D3 seperti dia yang memasuki semester akhir.
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Supaya kami dapat kejelasan melanjutkan perkuliahan kita, masa depan kita. Kami tidak mau terlambat lulusnya, karena kalau tidak ada kejelasan akan buang-buang waktu, tenaga, dan juga uang,” tuturnya.
Namun, karena pihak Yayasan Bina Administrasi (YBA), selaku pengelola kampus tak hadir dalam audiensi yang digelar hari ini, 6 Januari 2025, mahasiswa termasuk Puspa belum kunjung mendapat kejelasan terkait nasib setudinya.
ADVERTISEMENT
“Jadi harusnya itu audiensi sekarang harusnya kami bertemu dengan yayasan, tapi yayasan tidak hadir,” kata dia.
Staf Operator Akademik Universitas Bandung, Riki Hardiansyah, ditemui di ruang dosen Universitas Bandung, Kamis (2/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Mengenai ketidakhadiran pihak yayasan, Staff Operator Administrasi Universitas Bandung, Riki Hardiansyah, bilang pihak kampus hanya dapat surat pengunduran audiensi dari YBA ke tanggal 10 Januari yang diberikan secara mendadak.
“Enggak ada alasan. Ini juga kan suratnya juga kan mendadak ke kitanya. Makanya tadi pun dari pihak Polsek mereka pun kaget gitu. Karena suratnya juga mendadak,” katanya, saat ditemui wartawan usai audiensi, Senin (6/1).
“Tanggal 10, hari Jumat, audiensi lagi nanti pada ke sini lagi,” katanya.
Audiens yang hadir di forum pun hanya pihak kampus, mahasiswa, dan orang tua mahasiswa.
kumparan telah coba mengkonfirmasi ketidakhadiran pihak yayasan dalam audiensi kepada Ketua Umum YBA Uce Karna Suganda. Namun, tiada balasan.
Kampus 1 Universitas Bandung di Jalan Cipagalo Girang, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Foto: Robby Bouceu/kumparan
Suasana audiensi antara orang tua mahasiswa, mahasiswa dan pihak kampus menyoal masalah di Universitas Bandung pada Senin (6/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Suasana audiensi antara orang tua mahasiswa, mahasiswa dan pihak kampus menyoal masalah di Universitas Bandung pada Senin (6/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan