Alasan Mendes Tunjuk Kasepuhan Ciptagelar Jadi Pusat Perayaan Sewindu UU Desa

15 Januari 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Kasepuhan Ciptagelar Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Kasepuhan Ciptagelar Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Perayaan sewindu atau 8 tahun terciptanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun Tahun 2014 atau biasa dikenal dengan UU Desa dipusatkan di Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, terpilihnya lokasi ini karena kebudayaannya yang masih kental.
"Kita laksanakan di Kasepuhan Ciptagelar, memberikan suatu apresiasi dan dukungan sekaligus inspirasi bagi tokoh yang ada di mana pun yang berada di Indonesia untuk tidak henti-hentinya berjuang mempertahankan bahkan mengembangkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur," ucapnya di lokasi.
Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) di Kasepuhan Ciptagelar. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Menurut pria yang kerap disapa Gus Halim itu, masyarakat Indonesia harus mensyukuri berbagai macam budaya yang dimiliki.
"Kita bersyukur karena inilah yang harus kita syukuri, kita lestarikan di Indonesia dan itulah yang saya katakan membangun desa harus bertubuh pada akar budaya," terang Gus Halim.
Gus Halim juga mengapresiasi Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi. Menurutnya, jabatan yang dipegang Abah Ugi tidaklah mudah apalagi untuk menjaga adat istiadat di tengah perkembangan budaya modern.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah sampaikan ke Abah Ugi bukan pekerjaan ringan bagi Abah Ugi untuk melestarikan bahkan mengembangkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur kita," tutupnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menghadiri perayaan Sewindu Undang-Undang Desa di Kasepuhan Ciptagelar. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Pada kesempatan yang sama, Abah Ugi berterima kasih kepada Kemendes PDTT telah memilih kampung yang dipimpinnya untuk perayaan sewindu UU Desa.
Dia berharap dengan dipilihnya Ciptagelar bisa menginspirasi daerah lainnya untuk tetap memegang erat kebudayaan warisan leluhur.
"Mudah-mudahan bisa memberikan contoh buat kampung-kampung adat yang lainnya dan tetap bisa semangat untuk memperjuangkan nilai-nilai kebudayaan yang ada di indonesia," ucap Abah Ugi.