Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Alasan Mengapa Jokowi Tidak Pernah Hadiri Sidang Umum PBB
22 September 2017 14:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2014, Joko Widodo tidak pernah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Ini adalah tahun ketiga Jokowi tidak hadir di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia selalu digantikan oleh Wakil Presiden HM Jusuf Kalla untuk berpidato di mimbar diplomatik terbesar dunia itu. Juru bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Pribowo menyampaikan alasannya.
"Presiden ada agenda di dalam negeri yang waktunya bersamaan dengan kegiatan di Sidang Umum PBB. Presiden menugaskan Wakil Presiden untuk mewakili bicara di sidang umum PBB," kata Johan melalui pesan singkat yang diterima kumparan, Jumat (22/9).
"Pemerintahan ini adalah pemerintahan Jokowi-JK, satu kesatuan. Siapa pun yang bicara itu mewakili Pemerintah RI, tidak ada masalah," lanjut dia.
Tahun ini merupakan yang ke-72 kalinya Sidang Majelis Umum PBB digelar. Sidang Umum PBB digelar di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tingkat dunia ini, JK melontarkan isu rencana pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, perdamaian, dan keamanan internasional, pembangunan keberlanjutan, kemajuan hak asasi manusia dan mengenai reformasi PBB.
ADVERTISEMENT
Dengan masuk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, JK ingin agar Indonesia dapat berkontribusi memberikan kebijakan yang mendunia.
"Struktur UN ini kan sidang umum, kemudian seperti council. Kalau council kan standby terus setiap hari bisa bicara dan itu menentukan untuk hal-hal current issue," ucap JK dikutip dari tim media Wapres, Selasa (19/9).
Keputusan keanggotaan Dewan Keamanan tidak tetap periode 2019-2020 ini akan diputuskan pada 2018 mendatang.