Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Alasan Panglima TNI Pilih Natuna Jadi Lokasi Latma Prajurit Se-ASEAN
19 September 2023 14:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Yudo Margono secara resmi membuka latihan bersama pasukan pertahanan Indonesia bersama 10 pasukan pertahanan negara se-ASEAN. Latihan bersama tersebut dihelat di Natuna, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Latihan bersama tersebut menjadi yang pertama dilakukan di kawasan ASEAN. Acara tersebut diberi nama ASEAN Solidarity Exercise 2023 (Asex-01).
Yudo menjelaskan dipilihnya Natuna menjadi lokasi Asex-01 adalah karena dilakukan baksos untuk masyarakat sekitar.
“Kita pilih wilayah untuk bakti sosialnya, kemarin kita sudah survei mana saja yang kondisinya memungkinkan untuk kita melaksanakan bakti sosial, sehingga kita pilih yang di Natuna,” kata Yudo di Dermaga Batu Ampar, Batam, Selasa (19/9).
“Ini bakti sosial dapat, latihan lautnya juga dapat,” sambungnya.
Selain itu, Yudo juga mengatakan nantinya latihan bersama militer negara-negara ASEAN ini juga akan dilakukan rutin setiap tahun. Latihan akan dikembangkan seperti latihan Super Garuda Shield.
“Ini kan baru awal, sehingga yang memungkinkan kita laksanakan karena idenya kemarin baru kemarin bulan Agustus kemarin, yang memungkinkan cepat ya ini latihan kapal kemudian bakti sosial,” ujar dia.
Diketahui, 11 negara ASEAN yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste, dan Kamboja ini akan melakukan latihan bersama mulai 19 hingga 23 September 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Tema latihan bersama yaitu Promoting Regional Peace and Stability through ASEAN Military Cooperation. Tujuan dari Latma Asex-01 Natuna ini di antaranya yaitu:
Adapun KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 disiapkan untuk mengarungi latihan bersama itu. Selain KRI Radjiman, Malaysia, Singapura, dan Brunei pun turut mengirimkan kapal perangnya.