Alasan Pemkot Bandung Tak Beri Insentif ke Petugas Pemakaman di TPU Cikadut

14 Juli 2021 14:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Bambang Suhari. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Bambang Suhari. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Tata Ruang Pemkot Bandung Bambang Suhari memastikan pihaknya belum akan memberikan insentif bagi 35 tukang pikul jasad pasien corona di TPU Cikadut. Bambang hanya akan memberikan honor ke mereka senilai Rp 2,6 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Alasannya, saat ini dana yang tersedia dari Biaya Tak Terduga (BTT) APBD Pemkot Bandung hanya cukup memberikan honor ke Pekerja Harian Lepas (PHL) TPU Cikadut tanpa insentif tambahan.
Adapun yang gaji yang dibayarkan kepada tukang pikul itu diambil dari dana Biaya Tak Terduga (BTT). Bambang tak menyebut berapa BTT di Pemkot Bandung saat ini untuk penanganan COVID-19.
"PHL yang 35 [orang] sudah diberi insentif Rp 2,6 juta. Sementara ini kan anggaran yang tersedia segitu," kata Bambang melalui sambungan telepon, Rabu (14/7). Ke-35 PHL di TPU Cikadut yang dimaksud Bambang ini baru diangkat oleh Pemkot Bandung pada Februari 2021. Sebelumnya, mereka adalah warga sekitar yang membantu proses pemakaman pasien corona di TPU Cikadut. TPU Cikadut merupakan pemakaman pasien corona khusus warga Bandung.
Tenaga pikul jenazah COVID-19 di TPU Cikadut yang direkrut Pemkot Bandung diupah Rp 2,6 juta per bulan, tak dapat asuransi kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
Selain 35 PHL tukang pikul di TPU Cikadut, ada juga 17 PHL sebagai tukang gali dan 5 PHL administrasi. Total ada 57 PHL di TPU Cikadut. Jumlah itu belum dikurangi yang saat ini kena corona ada 15 orang. Kini, Pemkot Bandung menambah lagi 62 PHL dari tempat pemakaman umum (TPU) lain yang ditugaskan ke TPU Cikadut.
ADVERTISEMENT
TPU Cikadut Jadi Sorotan TPU Cikadut dalam sepekan terakhir menjadi sorotan. Penyebabnya adalah berawal dari curahan hati seorang warga bernama Yunita.
Yunita mengaku diminta duit Rp 2,8 juta saat hendak memakamkan ayahnya yang meninggal karena COVID-19 pada Selasa (6/7).
Belakangan ada juga warga lainnya, Melanie, yang curhat diminta duit Rp 3,5 juta oleh petugas pemakaman di TPU Cikadut saat hendak memakamkan tantenya pada Senin (5/7).
Yunita dan Melanie mengaku sama-sama diminta duit saat pemakaman oleh oknum di TPU. Padahal pemakaman pasien corona seharusnya gratis.