Alasan Polda Metro Jaya Tetap Sekat Warga ke Jakarta Sampai 31 Mei
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Operasi Ketupat memang sudah berakhir. Tapi, Polda memutuskan melanjutkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYT) dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19.
"[Meski dilarang] masih ada 1,5 juta warga mudik. Makanya Operasi Ketupat memang sudah berakhir, tapi penyekatan ini, atau Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYT) akan dilanjutkan sampai 31 Mei," kata Yusri usai pengarahan Kapolda Metro Jaya kepada para Kapolres, kapolsek, dan Bhabinkamtibmas di Bekasi, Selasa (25/5).
Yusri belum bisa memastikan kapan KRYT ini akan dihentikan. Semua tergantung dari jumlah pemudik yang telah kembali ke Jakarta.
"Kita masih menghitung warga yang mudik , apakah sudah pulang semua. Bagaimana datanya itu dari RT," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan dan penyekatan ini, kata Yusri, sangat penting untuk mencegah penyebaran corona di Jakarta dan sekitarnya. Sebab, satu saja lolos dan dia bebas beraktivitas maka dampaknya sangat besar.
"Satu saja lolos, dia bisa menularkan paling sedikit ke tiga orang. Itu satu hari, bagaimana kalau 2, 3 hari. Ini kita gugah hati masyarakat," tambah dia.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama 9 hari setelah lebaran, sudah memeriksa 92 ribu orang yang kembali ke mudik di wilayah hukum Polda Metro Jaya, 596 orang reaktif atau positif dari tes antigen.
"Itu gabungan antara pemeriksaan di pos hingga di RT, puskesmas, dan polsek yang secara gratis," ucap dia.