Alasan Polda Metro Jaya Tetap Sekat Warga ke Jakarta Sampai 31 Mei

25 Mei 2021 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan screening testing Swab Antigen di Posko Checkpoint Exit Tol Cibatu arah Jakarta, Minggu (16/5). Foto: Instagram/@dishubdkijakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan screening testing Swab Antigen di Posko Checkpoint Exit Tol Cibatu arah Jakarta, Minggu (16/5). Foto: Instagram/@dishubdkijakarta
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya memutuskan tetap melakukan penyekatan warga yang kembali ke Jakarta hingga 31 Mei. Kebijakan ini memang berbeda dengan adendum SE Satgas COVID-19 yang tidak melanjutkan pengetatan mudik untuk wilayah dalam Jawa.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Operasi Ketupat memang sudah berakhir. Tapi, Polda memutuskan melanjutkan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYT) dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Rachman/ANTARA FOTO
"[Meski dilarang] masih ada 1,5 juta warga mudik. Makanya Operasi Ketupat memang sudah berakhir, tapi penyekatan ini, atau Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYT) akan dilanjutkan sampai 31 Mei," kata Yusri usai pengarahan Kapolda Metro Jaya kepada para Kapolres, kapolsek, dan Bhabinkamtibmas di Bekasi, Selasa (25/5).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau proses screening pertama di pos terpadu pemeriksaan rapid antigen di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 34, Rabu (19/5). Foto: PPID DKI Jakarta
Yusri belum bisa memastikan kapan KRYT ini akan dihentikan. Semua tergantung dari jumlah pemudik yang telah kembali ke Jakarta.
"Kita masih menghitung warga yang mudik, apakah sudah pulang semua. Bagaimana datanya itu dari RT," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan dan penyekatan ini, kata Yusri, sangat penting untuk mencegah penyebaran corona di Jakarta dan sekitarnya. Sebab, satu saja lolos dan dia bebas beraktivitas maka dampaknya sangat besar.
"Satu saja lolos, dia bisa menularkan paling sedikit ke tiga orang. Itu satu hari, bagaimana kalau 2, 3 hari. Ini kita gugah hati masyarakat," tambah dia.
Pemudik yang kembali ke Jakarta melakukan swab test antigen di Posko Swab Test Antigen RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakut. Foto: Dok. Istimewa
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama 9 hari setelah lebaran, sudah memeriksa 92 ribu orang yang kembali ke mudik di wilayah hukum Polda Metro Jaya, 596 orang reaktif atau positif dari tes antigen.
"Itu gabungan antara pemeriksaan di pos hingga di RT, puskesmas, dan polsek yang secara gratis," ucap dia.