Alasan Ratna Sarumpaet Tolak Evakuasi KM Sinar Bangun Dihentikan

2 Juli 2018 18:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna Sarumpaet di KPK (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet di KPK (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memasuki hari ke-15 sejak insiden KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, pemerintah setempat memutuskan untuk mengakhiri evakuasi. Penolakan datang dari aktivis Ratna Sarumpaet yang menyebut penghentian ini mempermalukan Indonesia di mata Internasional.
ADVERTISEMENT
Dihubungi kumparan, Senin (2/7), Ratna Sarumpaet menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana pemerintah untuk menghentikan evakuasi korban KM Sinar Bangun yang masih berada di dasar danau. Menurut Ratna, belum ada yang ditemukan dalam pencarian selama dua minggu ini.
"Baru dua minggu tetapi diputuskan justru berhenti setelah ada tanda-tanda. Mereka bilang sudah ditemukan titik keberadaan kapal dan di mana korban. Artinya pencarian sudah harus berhenti, yang harus berjalan adalah evakuasi. Ini yang tidak berjalan yang saya lihat. Dibiarkan saja itu 164 mayat di situ. Itu, kan, enggak baik," ujar Ratna.
Ratna bahkan menyebut Indonesia tidak sopan meninggalkan mayat terkapar di dasar Danau Toba. "Itu kita sebagai bangsa tidak sopan. Ini kalau internasional tahu kita juga akan dipermalukan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ratna mengatakan tak hanya dirinya yang merasa keberatan terhadap penghentian ini, namun juga keluarga korban.
"Tadi malam juga memang saya sudah bertemu dengan keluarga korban. Tapi enggak sepakat juga, mereka marah. Pagi-pagi di penginapan juga banyak orang datang minta pertolongan. Mereka itu lelah secara psikologis dan secara fisik," tutur dia.
Ratna juga menambahkan ia akan tetap berjuang agar proses evakuasi korban dilanjutkan. "Secara kemanusiaan kita melanggar semuanya. Aku masih terus berjuang supaya ini tidak dihentikan," tegasnya.
Petugas melakukan pencarian KM Sinar Bangun (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pencarian KM Sinar Bangun (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sebelumnya Kepala BPBD Sumut Rinaldi Lubis mengatakan, terdapat wacana dihentikannya pencarian 164 korban yang telah disampaikan pada keluarga korban. Namun, kata Rinaldi banyak keluarga korban yang merasa kecewa dengan wacana pemberhentian pencarian korban kapal KM Sinar Bangun tersebut.
ADVERTISEMENT
"Rencana pemberhentian pencarian setelah besok Selasa (3/7)," kata Rinaldi kepada kumparan.
Rinaldi mengungkapkan, salah satu penyebab penghentian lantaran kondisi mayat di dasar Danau Toba sudah tidak utuh karena pembusukan. Rinaldi khawatir, jika evakuasi pengangkatan tetap dilakukan dapat mengakibatkan mayat para korban semakin hancur.
"Di dalam danau saja kondisi mayat sudah tidak utuh, apalagi kalau dipaksakan diangkat akan semakin merusak bentuk mayat," ujarnya.
Rinaldi mengaku masih menunggu keputusan resmi yang melibatkan keluarga dan tim pencari korban. "Masih masuk dalam opsi, belum keputusan," tandasnya.