Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Alasan Relawan Dorong Ganjar-Puan: Kader PDIP Estafet Kepemimpinan Jokowi
8 Februari 2022 17:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani mulai mencuat ke publik. Salah satunya dari Laskar Ganjar Puan (LGP) yang mendorong keduanya yang sama-sama kader PDIP berpasangan dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina LGP, Mochtar Muhammad, mengungkapkan kepemimpinan Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP perlu dilanjutkan oleh kader lain dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
“Kita melihat hari ini Presiden Jokowi kader PDIP. Untuk melanjutkan estafet yang sudah dibangun, yang kita anggap mampu, hanya Mas Ganjar dan Mbak Puan karena sama-sama satu partai,” sebut Mochtar ketika dihubungi, Selasa (8/2).
Saat ini, kandidat Capres 2024 dari PDIP mengerucut pada dua nama, yakni Ganjar dan Puan. Mochtar menilai keduanya memiliki kelebihan tersendiri sehingga akan lebih maksimal jika keduanya bersatu dalam Pilpres.
“Mas Ganjar mampu sedot referensi partai-partai lain. Di Golkar, PKB, kalah dengan Mas Ganjar, apalagi swing voters, strong voters saja kesedot,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
“Kenapa Mbak Puan kita kawinkan dengan Mas Ganjar? Karena Mbak Puan sebagai cucu Bung Karno, sebagai pendiri PDI, dan Ibu Mega sebagai Ketum hari ini. Mbak Puan sebagai pimpinan partai, wajar dong mendapat kelebihan,” lanjutnya.
Terlebih, PDIP menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak dalam Pileg 2019. Sehingga bisa mencalonkan paslon dalam Pilpres mendatang tanpa perlu membangun koalisi besar.
“Hanya PDIP hari ini yang sudah pasti mengusung (paslon di Pilpres 2024), tidak perlu koalisi, walaupun koalisi memang dibutuhkan untuk kemenangan, minimal sudah ada modal,” ungkap Mochtar.
Yakin Konflik Internal PDIP Akan Berakhir
Ia pun menganggap konflik internal maupun eksternal terkait Ganjar-Puan akan berhenti jika keduanya berpasangan dalam Pilpres. Bahkan, Mochtar meyakini akan membawa keuntungan elektoral bagi PDIP.
ADVERTISEMENT
“Sudah pasti itu (akan mengurangi konflik internal). Tidak hanya PDIP saja, semua kelompok nasionalis apalagi soekarnois akan bergabung ke situ. Justru menambah keuntungan buat PDIP kalau 2 kader ini dikawinkan, bahkan melebihi (perolehan suara PDIP) tahun 1999, 34,74% (secara) nasional,” tegas Mochtar.
“Ini jadi solusi. Kita mau cari solusi bukan mau adu kuat antara Ganjar dan Puan. Tidak ada yang bisa kalahkan,” tandas dia
Sebelumnya, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyampaikan segala aspirasi masyarakat untuk partai perlu didengar dan dicatat sebagai masukan. Termasuk kemungkinan Ganjar dan Puan sama-sama dicalonkan.
Namun, ia menilai bahwa partai tidak perlu terlalu dini mengumumkan calon yang akan diusung karena perhelatan Pilpres berlangsung di 2024 mendatang.
“Menurut saya, saat ini masih terlalu awal untuk bicara paslon Pilpres. Jadi apa yang terjadi di panggung politik merupakan dinamika biasa. Kita catat supaya jadi bagian dari ingatan kita,” ucap Hendrawan.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 13:49 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini