Alasan Sang Penjaga Hutan Tak Punya TV hingga Anaknya S3 di Jepang

20 Juni 2020 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tukiyat (51), penjaga hutan Wanagama yang berhasil kuliahkan anaknya hingga S3 di Jepang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tukiyat (51), penjaga hutan Wanagama yang berhasil kuliahkan anaknya hingga S3 di Jepang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kisah Tukiyat (51), sang penjaga hutan Wanagama di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jadi perbincangan. Musababnya, Tukiyat bisa membuat anak semata-wayangnya menempuh pendidikan hingga S3 di Universitas Tsubuka, Jepang. Anak Tukiyat bernama Sawitri (26) kini sedang menantikan gelar doktor dari Universitas Tsubuka Jepang itu untuk bidang kehutanan. Tukiyat ini sejak tahun 1987 sudah tinggal di dalam hutan Wanagama.
ADVERTISEMENT
Dia mengisahkan sedari dulu tidak memiliki televisi. Karena menurut Tukiyat, televisi (TV) hanya membuat anaknya tidak fokus belajar. Itu sebabnya, Sawitri sedari kecil terbiasa dihabiskan di tengah hutan, mengikuti bapak dan ibunya tinggal.
Tukiyat mengatakan Sawitri sudah ikut menyemai benih dan membudidaya tanaman yang dilakukan bapaknya. Bahkan, waktu itu dia juga sudah hafal jenis pohon dan nama ilmiahnya lantaran suka membaca buku di perpustakaan Wanagama.
"Bukan susah karena dari awal tidak punya TV dan saya pun dari awal mikirnya seperti ini. Waktu anak saya kecil, kalau saya misal punya TV pasti anak saya terganggu fokus belajarnya," ujar Tukiyat, Sabtu (20/6). "Pasti pikir saya mesti nonton tv. Demi kebaikan ya karena ekonomi tadi" lanjut Tukiyat.
ADVERTISEMENT
Tukiyat mengatakan hingga anaknya kini menempuh S3 di Jepang, di rumahnya dia tidak ada televisi. Dia bahkan sempat pikir-pikir ketika ingin membeli televisi. "Sampai sekarang pun saya belum pernah punya TV. Misalnya saya mau beli TVpun masih pikir-pikir. Ketinggalan zaman, tapi saya mengukur kekuatan saya sendiri," ujar dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.