Alasan Sopir Tetap Bawa Bus 'Maut' meski Tahu Rem Blong: Takut Hilang Pekerjaan

Bangkai bus pariwisata bernopol DK 7942 GB ringsek usai terlibat kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Bus Pariwisata Sakhindra Trans dengan nopol DK 7949 GB yang membawa rombongan SMK TI Bali Global Badung menabrak 12 kendaraan di Kota Batu, pada Rabu (8/1) malam.

Kecelakaan ini diakibatkan karena bus mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pattimura, Kota Batu, mengakibatkan tewasnya 4 orang, dan 10 lainnya luka-luka.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengatakan sebenarnya sopir mengetahui bahwa bus yang dikemudikan tak laik jalan. Namun, ia tetap melanjutkan perjalanan karena takut kehilangan pekerjaannya.

Bangkai bus pariwisata bernopol DK 7942 GB ringsek usai terlibat kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

"Itu nanti akan kami masukkan ke materi pemeriksaan. Secara umum, mereka mengatakan bahwa mereka harus tetap menjalankan pekerjaannya. Tidak mau kehilangan pekerjaan makanya tetap memaksakan bekerja dan mengangkut para peserta ini," kata Komarudin saat melakukan pengecekan bus tersebut di Kota Batu, Malang, Kamis (9/1).

Komarudin menyampaikan, seluruh rombongan SMK TI Bali Global Badung yang berjumlah 160 orang itu saat ini masih di Kota Batu.

Selanjutnya, pihak akan mengawal kepulangan mereka ke Bali sambil menunggu pihak perusahaan bus untuk menjemput mereka dengan kendaraan yang laik.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin saat melakukan pengecekan bus pariwisata nopol DK 7949 GB yang kecelakaan beruntun di Kota Batu. Foto: Dok. Istimewa

"Kepulangan peserta akan kami kawal sampai dengan di penyeberangan di Ketapang. Peserta semuanya masih di sini. Nanti dari PO kami minta mengganti bus dengan kendaraan yang laik jalan," ucapnya.

Kemudian, polisi juga masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan pihak perusahaan bus.

"Untuk sopir juga kami lakukan pemeriksaan dulu, setelah kondisinya fit, kondisi kendaraan baik, kami akan kawal mereka. Kami juga akan mengembangkan penyelidikan ke pihak PO," terangnya.

Kecelakaan beruntun ini menyebabkan 14 orang menjadi korban dengan rincian 4 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka. Tabrakan maut ini juga mengakibatkan 6 kendaraan roda empat dan 6 sepeda motor rusak berat.