Alasan Warga NTT Arak Patung Jokowi Seberat 700 Kg ke Puncak Gunung Sunu

15 November 2021 15:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga arak patung Jokowi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Foto:  Dok. Samuel Djukambani
zoom-in-whitePerbesar
Warga arak patung Jokowi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Foto: Dok. Samuel Djukambani
ADVERTISEMENT
Patung Jokowi seberat 700 kilogram yang diarak warga Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, menjadi perhatian warganet.
ADVERTISEMENT
Patung tersebut akan ditempatkan di puncak tertinggi desa tersebut, Gunung Sunu. Kepala Seksi Promosi Wisata Dalam dan Luar Negeri Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Selatan, Samuel Djukambani, mengatakan ada maksud di balik lokasi penempatan patung itu.
"Karena kalau Gunung Sunu menurut cerita sejarah tradisi ada di gunung paling tinggi di daerah mereka. Jadi mereka membawa patung Jokowi di puncak Gunung Sunu, filosofi mereka itu ada sosok presiden yang mengawasi proses pembangunan di daerah mereka," ujar Samuel kepada kumparan, Senin (15/11).
Warga arak patung Jokowi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Foto: Dok. Samuel Djukambani
Ia menambahkan, patung tersebut dibuat di Bali atas inisiasi warga Desa Sunu yang merantau di luar daerah. Patung itu merupakan bentuk kerinduan untuk membangun daerah.
"Itu titik awal karena target pemerintah desa dan pemda jadi pusat agrowisata. Masyarakat sudah menyiapkan lahan mereka sementara mereka garap. Dengan hadirnya patung Jokowi ini bisa menjadi daya tarik sendiri bagi Desa Sunu dan sekitar sehingga agrowisata bisa dilirik pemda dan pusat untuk dikembangkan," imbuhnya.
Patung Jokowi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Foto: Dok. Samuel Djukambani
Badan patung itu memiliki panjang sekitar 3,5 meter. Lalu, pondasinya sekitar 2,5 meter. Sementara itu berat patungnya mencapai 700 kilogram.
ADVERTISEMENT
Dalam patung tersebut, patung Jokowi mengenakan pakaian Amanatun. Baju tersebut pernah dipakai oleh Jokowi saat HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75.
"Jadi itu wujud penghargaan karena Beliau merupakan presiden seluruh Indonesia tetapi mengenakan pakaian tradisional amanatun di upacara besar seperti itu. Jadi wujud penghargaan dan ucapan terima kasih," pungkasnya.
Sebelumnya, patung tersebut telah diarak ke Gunung Sunu pada Rabu (10/11). Akan tetapi, patung tersebut belum ditempatkan di puncak karena faktor cuaca.
Pada saat arak-arakan, hujan mengguyur lokasi. Hingga kemudian, patung tersebut disimpan terlebih dahulu. Warga akan berembug menentukan hari baik membawa patung itu ke puncak.