Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Alasan WNI Pilih Bertahan di Lebanon: Takut Kehilangan Pekerjaan-Putus Sekolah
4 Oktober 2024 17:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebanyak 116 WNI tercatat masih berada di sejumlah kota di Lebanon ketika konflik antara Lebanon dengan Israel sedang berkecamuk. Padahal, Kementerian Luar Negeri sudah menetapkan status Siaga 1 sebagai respons atas konflik yang terjadi di Palestina.
ADVERTISEMENT
Mayoritas WNI itu tinggal di Ibu Kota Beirut. Namun, ada beberapa yang tinggal di Shebaa hingga Saida.
Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha, mengatakan ratusan WNI itu enggan dievakuasi ke Indonesia karena beragam alasan. Kementerian Luar Negeri tidak memaksa mereka agar bersedia dievakuasi.
"Ini atas pilihan sendiri, jadi memang mereka tidak ingin melakukan evakuasi," kata dia di Kantor Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10).
Bagi mahasiswa yang menimba ilmu di wilayah Lebanon Utara, lanjut Judha, mereka enggan dievakuasi karena khawatir bakal putus sekolah. Sementara, bagi pekerja migran, mereka enggan dievakuasi karena khawatir bakal kehilangan pekerjaan. Mereka pun masih merasa situasi di Lebanon aman sehingga memutuskan untuk tetap tinggal di sana.
ADVERTISEMENT
"Mereka khawatir kalau ikut evakuasi nanti dianggap putus kuliah," ujar dia.
Biarpun tak memaksa, sambung Judha, pihaknya sudah berupaya untuk melakukan koordinasi dengan pihak kampus ataupun majikan tempat pekerja migran itu bekerja. Pemerintah Indonesia berharap mereka dapat bersedia untuk dievakuasi sebelum situasi di Lebanon semakin memburuk.
"Jadi kita pun membantu melakukan komunikasi dengan pihak kampus maupun pihak pemberi kerja," kata dia.
Sebagai informasi, sejak bulan Agustus 2024 lalu, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan 65 WNI dari Lebanon melalui 5 gelombang. 25 WNI sudah berada di Indonesia, sedangkan 40 WNI lainnya masih berada di Yordania.