Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Alat Deteksi Gempa-Tsunami yang Dicuri di Sidrap Ditemukan, tapi Tak Lengkap
17 Februari 2025 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kabar terbaru soal pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami terjadi di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. perangkat alatnya sudah ditemukan di lahan kosong.
ADVERTISEMENT
"Pagi ini, perangkat solar panel dan 3 aki sistem monitoring gempa dan peringatan dini tsunami BMKG yang dicuri dan dirusak telah ditemukan di lahan kosong walaupun tidak lengkap," kata Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Senin (17/2).
Daryono belum membeberkan detail soal kronologi penemuan barang tersebut. Termasuk soal, apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pencurian ini.
Dalam kejadian ini, pencuri mengambil sebanyak 6 unit aki yang digunakan untuk menghidupkan sensor seismograf serta 2 unit panel surya yang terpasang di atas bangunan shelter stasiun SPSI (Sidrap-Indonesia).
"Ini merupakan kasus ke-4 kalinya pencurian dan perusakan peralatan BMKG terjadi di lokasi yang sama," kata dia.
Rawan Gempa
ADVERTISEMENT
Ini kejadian yang begitu memprihatinkan. Apalagi wilayah ini secara tektonik merupakan daerah rawan gempa karena berada di jalur patahan aktif Sesar Walanae. Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), Sesar Walanae di Sulawesi Selatan bukanlah sesar mikro. Melainkan sesar regional yang dapat memicu gempa hingga magnitudo M 7,1.
"Menurut peta seismisitas/kegempaan, kawasan Teluk Mandar, Pinrang, Rappang, dan Pare Pare memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi akibat aktivitas Sesar Walanae. Selain gempa bumi, wilayah ini juga berpotensi mengalami dampak ikutan gempa yaitu longsor (landslide), runtuhan batu (rockfall), dan likuifaksi."
Sebagai catatan, wilayah ini pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan M 6,0 pada 29 September 1997, yang mengakibatkan: 16 orang meninggal dunia, 35 orang luka berat, 50 rumah rusak berat, dan lebih dari 200 rumah rusak ringan.
ADVERTISEMENT