Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aldelia, Siswi di SD di Padang Pariaman yang Meninggal Dibakar Teman
24 Mei 2024 8:54 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Aldelia Rahma (11), siswi SD di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) bernasib malang. Ia mengalami luka bakar yang diduga akibat ulah kelalaian temannya di sekolah.
ADVERTISEMENT
Peristiwa nahas itu terjadi pada 23 Februari 2024, saat kegiatan gotong royong. Selain mengalami luka bakar 80 persen, Aldelia juga mengalami gizi buruk.
Lalu, pada Selasa sore (21/5), bocah malang ini meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang. Berbagai langkah telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam penanganan Aldelia, namun nyawanya tak tertolong.
“Sehari sebelum anak ini meninggal, saya sudah dapat kabar kondisinya memburuk,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis saat dihubungi kumparan, Rabu (22/5).
Usai kejadian terbakar, Aldelia sempat menjalani perawat intensif di RSUP M Djamil Padang selama satu bulan. Setelah itu pihak rumah sakit memutuskan bahwa Aldelia bisa menjalani rawat jalan.
Namun beberapa hari berada di rumah, Aldelia mengalami gizi buruk. Tubuhnya kian kurus. Ia terbaring lemah di tempat tidur sembari masih menahan sakit luka bakar yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Rudy mengakui pemerintah daerah mendapat kabar Aldelia mengalami gizi buruk dari sejumlah wartawan setempat yang melaporkan. Saat itu, langkah cepat langsung dilakukan.
Bahkan Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mendatangi kediaman Aldelia. Rudy menambahkan, pemerintah daerah ketika mengambil tindakan dengan membawa Aldelia ke RSUD Padang Pariaman.
“Berkunjung Pak bupati ke rumah Aldelia. Ternyata dilihat kondisinya sangat-sangat memperhatikan. Spontan Pak bupati mengambil tindakan. Diperintahkan pihak RSUD Padang Pariaman merawatnya,” kata Rudy.
Alami Gizi Buruk
Selama di RSUD Padang Pariaman, kondisi gizi buruk yang dialami Aldelia berangsur membaik. Akan tetapi, karena Aldelia mengalami luka bakar yang cukup parah, diambil lah tindakan medis yang lebih jauh.
Aldelia kembali dirujuk ke RSUP M Djamil Padang karena RSUD Padang Pariaman yang hanya rumah sakit tipe C. Namun, setelah dirujuk di RSUP M Djamil, kondisi Aldelia kembali menurun.
ADVERTISEMENT
“Setelah dirujuk, kondisinya langsung menurun. Kejadian-kejadian seperti ini secara medis saya tidak paham, kenapa bisa seperti itu (menurun kondisinya). Saya suruh pihak RSUD Padang Pariaman selalu memonitor, walaupun tidak bisa mengambil tindakan karena dirawat di RSUP M Djamil,” ungkapnya.
Sayangnya usai beberapa hari dirawat di RSUP M Djamil, Aldelia menghembuskan napas terakhirnya.
“Sore kemarin anak ini meninggal. Kami kirim ambulans untuk mengantar jenazah anak ini ke kediamannya. Inilah rangkaian yang telah dilakukan pemerintah daerah,” ucap Rudy.
Keluarga Aldelia, Siswi SD di Sumbar yang Tewas Dibakar Teman, Tuntut Sekolah
Keluarga Aldelia Rahma (11), siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menuntut pihak sekolah yang dianggap lalai. Menurut pihak keluarga, Aldelia terbakar karena ulah temannya saat ia diminta wali kelas membakar sampah.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kakak sepupu Aldelia, Media Madona, menyebut Aldelia disiram dengan pertalite oleh temannya yang jahil. Api pun langsung berkobar membakar tubuhnya.
"Kami sejauh ini sudah membuat laporan ke polres. Laporan dibuat sehari sebelum Aldelia meninggal," ujar Madona saat dikonfirmasi, Kamis (23/5).
Akibat kejadian ini, Aldelia mengalami luka bakar 80%. Setelah sempat dirawat sejak 23 Februari 2024, Aldelia yang juga mengalami gizi buruk setelah kejadian itu meninggal dunia pada Selasa (21/5) di RSUP M Djamil Padang.
Keluarga Sebut Aldelia Tak Dapat Perawatan Maksimal usai Alami Luka Bakar 80%
Sepupu Aldelia, Media Madona, mengatakan usai kejadian, Aldelia langsung dibawa ke RSUD. Ia kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang dan dirawat selama 35 hari.
ADVERTISEMENT
Setelah sebulan dirawat, RSUP M Djamil menyatakan Aldelia sudah bisa menjalani rawat jalan. Madona mengaku kaget, apalagi kondisi Aldelia di rumah semakin menurun bahkan hingga mengalami gizi buruk.
"Saya kaget, 'Kok sudah pulang?' tanya saya ke kakaknya. Alasannya, [kata] rumah sakit sudah sembuh. Saya lihat (luka bakar Aldelia), sembuh apanya? Kok bisa dipulangkan? Berani sekali memulangkan pasien dengan luka masih parah ini," ucap Madona saat ditemui di Padang Pariaman, Kamis (23/5).
Selama sepuluh hari berada di rumah, Aldelia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, sempat datang menengok dan memberikan perhatian khusus terhadap kondisi Aldelia.
Aldelia lalu dibawa lagi untuk dirawat di RSUD Padang Pariaman, dan kembali dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Di sana, kata Madona, kondisi Aldelia sempat ditolak dokter anak.
ADVERTISEMENT
"Dokter anak bilang, 'Kenapa diterima pasien seperti ini? Saya kira pasien penyakit dalam, ternyata ada luka bakar. Saya tidak bisa merawat seperti ini'. Apakah pantas seorang dokter bicara seperti itu di hadapan keluarga pasien?" tanya Madona.
"Sampai malam pun tidak tahu kami siapa dokter anak yang menangani [Aldelia]. Haruskah orang berduit saja yang boleh hidup?" tambahnya.
Dalam insiden ini, keluarga Aldelia juga sudah membuat laporan ke Polres Kota Pariaman. Mereka menuntut pertanggungjawaban pihak sekolah yang dinilai abai hingga insiden ini bisa terjadi.
"Kami sejauh ini sudah membuat laporan ke Polres [Kota Pariaman]. Laporan dibuat sehari sebelum Aldelia meninggal," ungkap Madona.