Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Alexis dan Wanita Seksi di Pinggir Jalan Kawasan Blok M
29 Maret 2018 12:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Tiga orang wanita berbaju selutut berusia sekitar 25-30 tahun, asyik berkelakar di pinggir Jalan Palatehan II, Blok M, Jakarta Selatan, saat waktu masih menunjukkan pukul 23.00 WIB, Rabu (28/3). Satu dari mereka yang bergincu tebal warna merah tampak merokok.
ADVERTISEMENT
Mata mereka awas melihat setiap pengendara yang melintas di jalanan yang tak begitu ramai malam itu. Seorang wanita muda lain berada dekat mereka berpakaian garis-garis hitam putih selutut, tampak sedang bernegosiasi dengan pengemudi mobil yang baru saja berhenti.
Ada stiker institusi negara di mobil berwarna metalik itu. Si wanita yang terlihat sedikit gempal itu berbincang sambil menyandarkan kedua tangannya di pintu mobil yang kacanya terbuka. Entah apa yang dibicarakan, tapi si pria di balik kemudi tak kunjung pergi.
Sementara di belakang si wanita seksi itu ada pengojek yang menunggu, sama dengan wanita lain yang berada di lokasi itu. Di lain waktu, wanita-wanita seksi itu bahkan menunggu di pinggir jalan sambil duduk di bangku motor si pengojek.
ADVERTISEMENT
Begitu selalu suasana malam di kawasan yang hanya berjarak kurang dari 500 meter dari Mabes Polri dan Kejaksaan Agung itu. Jalanan yang sepi dan minim penerangan jadi lokasi pilihan para wanita malam. Sayangnya, sulit untuk mengabadikan dalam foto atau video. Tak percaya? Tengok saja malam nanti.

Dugaan praktik prostitusi itu hanya satu lokasi dari sekian banyak yang ada di Jakarta. Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana (Lulung) menyebut di kawasan Jakarta Pusat lebih banyak.
"Ini bahaya. Kalau di jalan itu di Hayam Wuruk, Senen, Tanah Abang, Gajah Mada. Wah, Gajah Mada paling banyak tuh. Tapi saya enggak ikut-ikut ya," ucap Lulung di Gedung DPRD, Jakarta, Rabu (28/3).
"Satpol PP-nya harus bertindak cepat, apalagi di Jalan Gajah Mada itu tengah malam banyak bener itu," timpal anggota DPRD DKI lain, Veri Yonnevil kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD DKI ramai-amai mendorong Anies untuk berani menindak prostitusi jalanan yang lebih terang-terangan, tidak hanya prostitusi kelas atas seperti Alexis.
"Kayak di Taman Lawang, di jalan-jalan. Kita akan mendorong Pemprov untuk melakukan penertiban terhadap hal-hal yang sama," ucap Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Riano Ahmad.

Anies saat umumkan penutupan Alexis, menyebut keputusan Pemprov menutup seluruh unit usaha Alexis karena ada bukti kuat praktik prostitusi.
"Ditemukan bukti-bukti yang kuat telah terjadi, bukan narkoba, tetapi praktik prosttusi, praktik perdagangan manusia ditemukan di situ," ucap Anies, Selasa (27/3).
Wagub Sandiaga Uno menyebut pihaknya bisa saja menindak prostitusi itu jika memang terbukti melanggar aturan.
"Itu harus (ditindak) kalau mengganggu ketertiban masyarakat, melanggar undang-undang, ketentuan, dan peraturan. Ya kita tidak harus pandang bulu, tajam ke atas ke bawah juga," ucap Sandi di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (28/3).

Sementara, Kasatpol PP DKI Yani Wahyu Purwoko memastikan pihaknya siap merazia prostitusi jalanan, baik PSK maupun waria setelah ada intruksi dari pimpinan.
ADVERTISEMENT
"Ya dirazia itu namanya kan kita kan ada preemtif ada preventif. Preventif melakukan penjagaan dan patroli. Kalau mereka di jalan itu kan harus dijaga, dirazia gitu," ucap Yani kepada kumparan, Rabu (28/3).
"Kemudian kita bawa ke dinsos kan mereka punya panti di sana. Kalau yang PKS ya PSK, kalau yang anak jalanan segala macam ya nanti ada diatur lagi. Yang jompo segala macam," imbuhnya.
Lalu apakah Anies akan menindak prostitusi jalanan?
"Tentu kalau ada temuan, laporkan. Kami akan menugaskan pada semua untuk menjalankan tugasnya terutama di tempat usaha yang mendapat izin dari Pemprov," ucap Anies, Rabu (28/3).