Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aliansi Mahasiswa UGM Bertahan Pasang Tenda di Kampus demi Bertemu Rektor
31 Mei 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aliansi Mahasiswa UGM tetap bertahan dengan memasang tenda di Balairung. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes adanya Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal dan tingginya Uang Kuliah Tunggal (UKT).
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa menyatakan akan tetap bertahan hingga Rektor UGM Prof Ova Emilia menemui mereka. Berikut tuntutan mereka kepada Rektor UGM:
1. Kami tidak akan bubar sebelum Ova Emilia selaku rektor Universitas Gadjah Mada datang menemui kami dan;
2. Mencabut seluruh kebijakan mengenai uang pangkal atau iuran lain di luar UKT yang berlaku di seluruh golongan UKT di UGM.
3. Kami menolak untuk kembali ke sistem sebelumnya yang memberlakukan uang pangkal bagi golongan tertinggi atau Pendidikan Unggul jalur ujian mandiri.
4. Kami menolak seluruh ajakan pertemuan dari pihak rektorat yang tidak menghadirkan Ova Emilia selaku rektor Universitas Gadjah Mada.
Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana, membenarkan empat poin tersebut merupakan pernyataan resmi mereka.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pimpinan Rektorat UGM mendatangi para mahasiswa yang berkemah di Balairung UGM pada Kamis (30/5).
Pimpinan rektorat yang hadir yakni Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Prof Supriyadi hingga Sekretaris UGM Andi Sandi.
Rektorat menemui mahasiswa menjelaskan UKT tahun resmi tak naik. Kebijakan pun kembali ke 2023.
UKT dan IPI yang ditetapkan di UGM mengacu Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE) yang meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.
Sementara IPI hanya dibebankan bagi calon mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul.
Supriyadi menjelaskan saat ini Ova sedang tak berada di Yogyakarta karena masih ada tugas. Namun, dia memastikan rektor terbuka dengan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kalau memang ada hal penting untuk kemudian perlu dikomunikasikan bisa saja nanti adik-adik mahasiswa itu meminta melalui ditmawa untuk bertemu dengan Bu Rektor dan kita akan bantu fasilitasi," kata Supriyadi.
Sementara itu Koordinator Forum Advokasi UGM 2024 Rio Putra Dewanto mewakili mahasiswa menjelaskan para mahasiswa memperjuangkan yang terbaik bagi calon mahasiswa karena UGM salah satu universitas yang diidamkan.
"Intinya jangan sampai ada calon mahasiswa yang kesulitan ataupun sudah down duluan karena biaya pendidikan yang makin tinggi," kata Rio.
Meski sudah ditemui rektorat, para mahasiswa masih akan tetap berkemah hingga beberapa hari ke depan.
"Jadi nanti mungkin bisa koordinasi juga sama teman-teman, kebetulan kita juga belum selesai sampai sini ya (aksinya)," katanya
ADVERTISEMENT