Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Alice Guo, Wali Kota di Filipina yang Diciduk di Tangerang, Cuci Uang dari Judol
4 September 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Alice Leal Guo semula mendapat posisi terhormat, yaitu Wali Kota Bamban, sebuah kota di Provinsi Tarlac, Filipina. Tapi dia kemudian memilih kabur setelah dituduh melakukan pencucian uang senilai Rp 27 miliar dari bisnis judi online dan penipuan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pelarian wanita berusia 34 tahun ini berakhir di Kota Tangerang pada 3 September 2024 malam setelah diciduk oleh anggota Polri. Bahkan dia akan dijadikan ‘senjata' untuk barter dengan buronan yang diinginkan Polri, yaitu gembong narkoba Gregor Johann Haas, yang diduga juga anggota kartel narkoba Sianola, Meksiko — yang ditangkap di Fiilipina pada 15 Mei 2024.
Penangkapan Guo diumumkan oleh Kementerian Kehakiman Filipina di Manila dalam sebuah pernyataan pada Rabu (4/9), dikutip dari Reuters.
Alice Guo, yang juga dikenal sebagai warga negara China dengan nama Guo Hua Ping, dicari oleh Senat Filipina karena menolak menghadiri penyelidikan kongres atas dugaan hubungannya dengan kejahatan sindikat China.
Guo membantah tuduhan tersebut, dan bersikeras bahwa dia adalah warga negara Filipina asli yang menghadapi "tuduhan jahat”.
"Perkembangan ini [penangkapan Guo] telah diverifikasi oleh rekan-rekan kami di Imigrasi, yang telah mengkonfirmasi bahwa Ibu Guo saat ini ditahan oleh Kepolisian Indonesia di Jatanras Mabes Polri," kata Departemen Kehakiman Filipina dalam pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, Guo ditangkap menjelang tengah malam pada hari Selasa (3/9) di Tangerang.
Badan penegak hukum Filipina, termasuk Dewan Anti Pencucian Uang (AMLC), bulan lalu bersama-sama mengajukan beberapa tuduhan pencucian uang terhadap Guo dan 35 orang lainnya ke Departemen Kehakiman.
AMLC menuduh Guo dan rekan-rekan konspiratornya mencuci lebih dari 100 juta peso (sekitar Rp 27, 8 miliar) yang dihasilkan dari kegiatan kriminal.
Pengacara Stephen David, penasihat hukum Guo, belum berkomentar atas hal ini.
Guo, yang dicopot dari jabatannya sebagai wali kota, telah meninggalkan Filipina pada bulan Juli. Dia kabur pergi ke Malaysia dan Singapura, kemudian ke Indonesia pada bulan Agustus, dengan memakai paspor Filipina.
Penutupan Kompleks Judi Online
Pada Juli lalu, Presiden Filipina menempuh langkah berani, yaitu menutup praktik judi online di Filipina. Dampaknya, lebih dari 400 perusahaan perjudian online di Filipina yang mempekerjakan puluhan ribu warga China dan Asia Tenggara akan ditutup.
ADVERTISEMENT
Ribuan pekerja ilegal yang diduga dipaksa bekerja dalam kondisi buruk itu pun terancam menganggur.
Senator Filipina memerintahkan penangkapan Wali Kota Bamban, Alice Guo, karena dugaan keterlibatannya dengan kompleks perjudian online besar dan menyembunyikan kewarganegaraan Chinanya.
Guo membantah tuduhan tersebut, tetapi ia telah diberhentikan dari jabatannya dan aset keuangannya dibekukan.
Jadi Wali Kota Tahun 2022
Mengutip Associated Press, Guo terpilih sebagai Wali Kota Bamban pada 2022. Dalam perjalanannya, dia dituduh membantu mendirikan kompleks besar berupa beberapa bangunan dekat balai kota sebagai pusat operasi perjudian online ilegal dan penipuan yang terutama melayani klien di China.
Komite Senat memerintahkan penangkapan Guo setelah dia menolak untuk hadir dalam sidang yang menyelidiki bisnis perjudian ilegal yang berkembang pesat di bawah pendahulu Marcos, Rodrigo Duterte, yang menjalin hubungan dekat dengan Presiden China, Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
Guo di akun medsosnya yang sudah lama tak aktif, menyebut dirinya sebagai wanita pengusaha dan politikus di Filipina yang menjabat sebagai wali kota saat ini dari Kotamadya Bamban, Tarlac, sejak 30 Juni 2022.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 15:17 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini